Diskusi

Menurut KHD: Pendidikan Anak Sejatinya Menuntut Anak untuk Mencapai Kekuatan Kodratnya Sesuai Dengan Alam dan Zamannya

46
×

Menurut KHD: Pendidikan Anak Sejatinya Menuntut Anak untuk Mencapai Kekuatan Kodratnya Sesuai Dengan Alam dan Zamannya

Sebarkan artikel ini
Menurut KHD: Pendidikan Anak Sejatinya Menuntut Anak untuk Mencapai Kekuatan Kodratnya Sesuai Dengan Alam dan Zamannya

Pendidikan adalah suatu bentuk pengembangan diri yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter, moral, dan keterampilan. Dalam konteks pendidikan anak, peran ini menjadi semakin penting. Dalam memahami pendidikan, kita tentu tidak lepas dari masyarakat dan budaya di mana proses pendidikan itu dilakukan. Berangkat dari pemahaman inilah, KH Didin Hafiduddin (KHD) memberikan pernyataan bahwa “pendidikan anak sejatinya menuntut anak untuk mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zamannya”.

Mencapai Kekuatan Kodratnya

Menurut pandangan KHD, pendidikan bukanlah proses transfer pengetahuan satu arah dari guru ke murid, melainkan proses dua arah dimana anak didik punya peran aktif di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pembangkitan “kekuatan kodrat” dalam diri anak. Kekuatan kodrat di sini merujuk pada potensi dan bakat alami yang dimiliki setiap individu. Pendidikan seharusnya mendorong dan memfasilitasi anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kekuatan kodrat mereka.

Ini tidak berarti bahwa pendidikan harus mengikuti apa yang diinginkan oleh anak tanpa batasan. Harus ada bimbingan dan arahan dari orang dewasa untuk menjaga bahwa kekuatan kodrat ini dikembangkan dalam koridor positif dan produktif.

Sesuai Dengan Alam dan Zamannya

Konsep “sesuai dengan alam dan zamannya” pada pernyataan KHD merujuk pada pendekatan yang kontekstual dan aktual dalam pendidikan. Pendidikan tidak bisa dilakukan dalam vakum dan harus selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta waktu yang relevan.

Dalam konteks “alam”, pendidikan harus mengakomodir fakta bahwa setiap anak memiliki latar belakang, lingkungan, dan keadaan yang berbeda. Hal ini berarti pendidikan harus fleksibel dan adaptif, dan mempertimbangkan dan merespons keunikan setiap anak.

Sementara itu, konsep “zamannya” merujuk pada kondisi zaman dimana pendidikan itu dilakukan. Pendidikan harus bisa mengantisipasi dan merespons tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan zaman, seperti perkembangan teknologi atau perubahan sosio-politik.

Kesimpulan

Makna dari pernyataan KHD tentang pendidikan adalah bahwa pendidikan anak seharusnya merupakan sebuah proses yang memfasilitasi anak untuk mencapai dan mengembangkan kekuatan kodrat mereka, dengan metode yang selaras dengan lingkungan mereka dan kondisi zaman. Sehingga lulusan bukan hanya individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan zaman, dan menjadi bagian dari solusi dalam masyarakatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *