Sekolah

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya…

53
×

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya…

Sebarkan artikel ini
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya…

Menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan legendaris Indonesia, sistem pendidikan barat mengedepankan rasio dan ilmu pengetahuan, namun menyisihkan aspek-aspek penting lainnya. Walaupun Ki Hadjar Dewantara mengakui pentingnya rasio dan ilmu pengetahuan, beliau sangat menekankan pada perlunya pendidikan yang holistik, yang secara merata mengembangkan keterampilan kognitif, emosional, dan psikomotorik siswa.

Rasio dan Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan Barat

Ki Hadjar Dewantara mengamati bahwa sistem pendidikan Barat cenderung menempatkan rasio dan pengetahuan intelektual di atas segalanya. Belajar di sekolah sering kali berarti memahami konsep dan fakta, mengumpulkan data dan informasi, serta melatih logika dan keterampilan analisis. Pendidikan Barat memprioritaskan pengembangan intelektual, dengan menganggap bahwa pengetahuan merupakan syarat utama untuk sukses di dunia modern.

Namun, dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan yang hanya berfokus pada rasio dan ilmu pengetahuan saja memiliki kekurangan.

Nilai-nilai yang Terabaikan

Menurut Ki Hadjar Dewantara, dalam menerapkan pendidikan yang menekankan rasio dan ilmu pengetahuan, sistem pendidikan Barat sering kali mengabaikan aspek-aspek esensial lainnya dalam proses pendidikan. Hal ini termasuk mengabaikan nilai-nilai etis dan moral, serta perkembangan emosi dan karakter siswa.

Pendidikan, menurut Ki Hadjar Dewantara, seharusnya lebih dari sekedar penumpukan pengetahuan. Sebaliknya, seharusnya melibatkan pendekatan yang lebih holistik, yang menghargai dan mengembangkan seluruh potensi manusia. Lebih jauh lagi, beliau berargumen bahwa pendidikan seharusnya membantu membangun keterkaitan antara individu dan masyarakatnya, dan bukan hanya mempersiapkan individu untuk karir profesional mereka.

Pendidikan Holistik: Solusi Ki Hadjar Dewantara

Solusi yang diajukan oleh Ki Hadjar Dewantara terkait kekurangan dalam sistem pendidikan Barat adalah penerapan pendidikan holistik. Dalam pendekatan ini, rasio dan ilmu pengetahuan penting, tetapi begitu pula aspek-aspek lain dari perkembangan manusia, termasuk perkembangan emosi, etika, moral, dan karakter.

Konsep pendidikan ini, yang dikenal dengan istilah “pendidikan ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”, merepresentasikan suatu sistem pendidikan yang mengedepankan keseimbangan antara aspek intelektual, emosional, dan psikomotorik. Dengan mengedepankan pendekatan holistik dalam pendidikan, Ki Hadjar Dewantara berharap untuk mewujudkan pendidikan yang seimbang dan inklusif yang tidak hanya membentuk intelektual, namun juga karakter dan moral seseorang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemikiran Ki Hadjar Dewantara menolak pendekatan reduksionis dalam pendidikan yang hanya berfokus pada rasio dan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, beliau menawarkan visi pendidikan yang merangkul seluruh aspek dari keberadaan manusia, sehingga menciptakan individu yang berpengetahuan, berbudi pekerti, dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *