Pendidikan merupakan proses yang penting, transformasional, dan berkelanjutan yang berperan dalam meningkatkan kapasitas semua individu. Menurut pendapat Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, pendidikan seharusnya berfungsi sebagai tuntunan dalam mengembangkan kemampuan individu, agar mampu beradaptasi dan menghadapi perubahan zaman dan lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, metode atau cara pembelajaran berperan penting dalam mewujudkan konsep pendidikan tersebut.
Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Model pembelajaran yang berbasis pengalaman dapat menjadi cara efektif untuk mewujudkan pandangan Ki Hajar Dewantara. Berdasarkan pendekatan ini, proses belajar bukan sekadar mengisi pikiran dengan informasi, melainkan memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pengalaman belajar mereka. Pembelajaran berbasis pengalaman memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata, sehingga mereka dapat memahami dan menavigasi perubahan zaman dan lingkungan lebih baik.
Peran Guru sebagai Fasilitator
Guru harus memandu dan memfasilitasi proses pembelajaran, bukan hanya memberikan informasi. Mereka perlu mendorong siswa untuk berpikir kritis, menganalisis, dan menciptakan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Konsep ini sejalan dengan pendapat Ki Hajar Dewantara yang menekankan pada perlu adanya tuntunan dalam proses pendidikan.
Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Mengadopsi teknologi dalam pembelajaran juga merupakan cara efektif merespon perubahan zaman. Teknologi dapat mendukung belajar aktif dan kolaboratif serta meningkatkan akses siswa ke berbagai sumber informasi. Dengan bantuan teknologi, siswa dapat memahami tren terkini dan kondisi lingkungan yang berubah dengan lebih baik.
Metode andragogi
Andragogi, atau seni dan sains membantu orang dewasa belajar, melibatkan penghormatan terhadap pengalaman hidup siswa dan merangsang partisipasi aktif dalam pembelajaran. Metode ini membuat siswa lebih terlibat dan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks sehari-hari dan realistis.
Mengingat pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, pendekatan pembelajaran yang sesuai dan relevan tentunya melibatkan pengalaman langsung siswa, peran aktif guru sebagai fasilitator, pemanfaatan teknologi yang relevan, dan penerapan metode andragogi. Setiap individu, melalui proses pembelajaran ini, dipersiapkan untuk menjadi partisipan aktif dan efektif dalam masyarakat yang terus berkembang dan berubah.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah pendidikan yang efektif bukan hanya tentang pengiriman informasi, tetapi lebih pada pengembangan kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman pemuda untuk menghadapi perubahan zaman dan lingkungan. Pembelajaran harus berpusat pada siswa dan memanfaatkan berbagai alat, termasuk teknologi dan pengalaman langsung, untuk mempersiapkan mereka agar merasa berdaya dalam masyarakat masa kini dan mendatang.