Menurut teori sistem, entropi adalah suatu ukuran ketidakteraturan atau keacakan dalam sebuah sistem. Konsep ini diperkenalkan dalam bidang termodinamika, dan memainkan peran vital dalam menjelaskan transfer energi dan efisiensi dalam sistem fisika.
Dalam konteks termodinamika, entropi diartikan sebagai ukuran usaha atau energi dalam sistem yang tidak dapat dikonversi menjadi pekerjaan. Dengan kata lain, itu adalah jumlah energi yang pada dasarnya ‘terbuang’ dalam proses mekanik seperti motor panas. Meskipun ini mungkin terdengar seperti sesuatu yang buruk, pada kenyataannya, peningkatan entropi hanyalah bagian alami dari aliran energi dalam alam semesta.
Jika kita melihat pada tingkatan molekular, entropi bisa dijelaskan sebagai tingkat ketidakteraturan atau keacakan. Dalam sistem tertutup, molekul bebas untuk bergerak dan berinteraksi dalam berbagai cara. Over time, mereka cenderung mendistribusikan diri dalam cara yang paling acak, yang berarti energi mereka juga didistribusikan dalam pola yang paling acak mungkin. Hal ini dikatakan memiliki entropi yang tinggi.
Entropi juga berlaku di bidang yang jauh melampaui termodinamika dan fisika. Misalnya, dalam teori informasi, entropi adalah ukuran ketidakpastian atau kejutan dalam serangkaian data. Jika kita mengambil sebuah pesan sebagai contoh, pesan yang berisi informasi yang sudah kita tahu sebelumnya memiliki entropi rendah, sedangkan pesan yang berisi informasi baru atau yang tidak terduga memiliki entropi yang tinggi.
Secara keseluruhan, konsep entropi sangat penting dalam berbagai bidang ilmu, dan memahaminya dapat memberikan wawasan penting tentang cara kerja alam semesta.