Sosial

Model Interaksi yang Terjadi Dalam Governance Adalah Sebagai Berikut, Kecuali

61
×

Model Interaksi yang Terjadi Dalam Governance Adalah Sebagai Berikut, Kecuali

Sebarkan artikel ini
Model Interaksi yang Terjadi Dalam Governance Adalah Sebagai Berikut, Kecuali

Governance adalah konsep yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan suatu lembaga atau organisasi. Dalam konteks ini, ada beberapa model interaksi yang biasanya terjadi dalam governance, kecuali satu model berikut.

Model Interaksi dalam Governance

Sebelum membahas model yang tidak termasuk dalam governance, mari kita pertama-tama memahami model interaksi yang biasa terjadi. Ada beberapa model interaksi dalam governance, di antaranya:

  1. Model Top-Down: Model ini menunjukkan bahwa keputusan dibuat oleh orang-orang di puncak pemerintahan atau organisasi dan kemudian diimplementasikan oleh mereka yang berada di tingkat bawah. Model ini lebih mengutamakan kontrol dan konsistensi dalam implementasi kebijakan.
  2. Model Bottom-Up: Model ini menekankan pada partisipasi dan pengaruh masyarakat atau anggota organisasi di tingkat bawah. Dalam model ini, warga atau anggota sering diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.
  3. Model Hubungan Lateral: Model ini menekankan pada hubungan antara organisasi atau individu yang berada di posisi yang sama dalam hirarki. Interaksi dalam model ini seringkali melibatkan negosiasi dan kolaborasi.
  4. Model Jaringan: Model ini melihat organisasi atau lembaga dalam konteks relasi dan jaringan mereka dengan organisasi lain. Model ini menekankan pada kolaborasi, kerjasama, dan saling ketergantungan antara berbagai entitas.

Model yang Tidak Termasuk dalam Governance

Berdasarkan suatu pemahaman yang baik mengenai model interaksi dalam governance, satu model yang tidak termasuk dalam konteks ini adalah Model Otoritarian.

Meski memiliki beberapa persamaan dengan model top-down (keputusan diambil oleh pihak puncak), model otoritarian ini berbeda secara signifikan. Model otoritarian menekankan pada pengendalian total oleh satu individu atau kelompok kecil dan sering tidak memperbolehkan partisipasi atau adanya perdebatan yang signifikan dari pihak lain. Model ini kurang menghormati prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi, yang sangat penting dalam governance.

Secara keseluruhan, model interaksi dalam governance sangat penting untuk dipahami sebagai cara untuk mengoptimalkan manajemen dan kepemimpinan. Pengertian dan pengecualian model otoritarian dapat membantu dalam memastikan bahwa praktik governance menghargai dan menghormati partisipasi semua pihak yang terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *