Model Lima Kekuatan Kompetisi atau sering dikenal sebagai Porter’s Five Forces adalah sebuah analisis perencanaan strategi yang dikembangkan oleh Michael E. Porter, seorang profesor di Harvard Business School. Model ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam menilai posisi kompetitif dan potensi keuntungan dalam industri tertentu. Model ini terdiri dari lima aspek kompetisi berikut:
- Ancaman Pesaing Baru: Faktor ini melihat kemungkinan masuknya pesaing baru ke dalam industri. Ancaman pesaing baru bisa meningkatkan jumlah perusahaan dalam industri, sehingga mempengaruhi pangsa pasar dan potensi keuntungan. Barrier untuk masuk ke dalam industri akan mempengaruhi tingkat ancaman pesaing baru. Beberapa barrier yang umum termasuk biaya awal yang tinggi, kebutuhan akan akses ke teknologi, dan skalabilitas pasar.
- Intensitas Persaingan: Ini merujuk pada seberapa keras hubungan kompetisi antara perusahaan yang ada di industri. Persaingan yang tinggi akan mengakibatkan perusahaan bersaing lebih intens untuk memperoleh keuntungan, yang bisa mempengaruhi harga, peluncuran produk baru, promosi, dan strategi pemasaran lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan meliputi jumlah pesaing, pertumbuhan industri, kelebihan kapasitas, dan seberapa sulit perusahaan bisa dipisahkan dari pesaing.
- Ancaman Barang Pengganti: Dalam model ini, ancaman dari produk atau jasa pengganti merujuk pada kemungkinan konsumen akan beralih ke produk atau jasa alternatif jika harga atau kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan dianggap tidak memuaskan. Umumnya, semakin mudah untuk mengganti produk atau jasa, maka semakin tinggi ancaman barang pengganti, dan perusahaan harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
- Bargaining Power of Suppliers: Ini merujuk pada kemampuan pemasok untuk mempengaruhi harga atau kualitas barang atau jasa yang disediakan. Pemasok yang memiliki daya tawar yang tinggi bisa menyebabkan perusahaan membayar lebih mahal untuk input, seperti bahan baku dan peralatan, sehingga mengurangi keuntungan perusahaan. Faktor yang mempengaruhi bargaining power of suppliers termasuk jumlah pemasok yang ada, ketersediaan sumber daya, serta biaya untuk beralih ke pemasok lain.
- Bargaining Power of Buyers: Daya tawar pembeli adalah kemampuan pelanggan untuk mempengaruhi harga atau kualitas produk yang dijual oleh perusahaan. Ketika pembeli memiliki daya tawar yang tinggi, mereka bisa menegosiasi harga yang lebih rendah dan membuat perusahaan bersaing lebih keras untuk menyediakan barang atau jasa berkualitas. Faktor yang mempengaruhi bargaining power of buyers termasuk jumlah pembeli, informasi tentang produk, dan kemudahan beralih ke produk pengganti.
Dalam menerapkan model Lima Kekuatan Kompetisi ini, perusahaan perlu menilai kekuatan masing-masing aspek kompetisi dan mengidentifikasi peluang serta ancaman yang ada dalam industri, serta merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapi kompetisi tersebut. Dengan memahami Porter’s Five Forces, perusahaan akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang ada dalam industri yang dinamis, demi mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.