Diskusi

Muncul Rasa Kebencian yang Dalam Kepada Kemaksiatan dan Kebejatan Moral yang Mengakibatkan Murka Allah SWT. di Dunia dan di Akhirat

40
×

Muncul Rasa Kebencian yang Dalam Kepada Kemaksiatan dan Kebejatan Moral yang Mengakibatkan Murka Allah SWT. di Dunia dan di Akhirat

Sebarkan artikel ini
Muncul Rasa Kebencian yang Dalam Kepada Kemaksiatan dan Kebejatan Moral yang Mengakibatkan Murka Allah SWT. di Dunia dan di Akhirat

Hidup manusia di dunia ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan tantangan yang akan mempengaruhi nilai moral dan keimanan seseorang. Kebijakan moral dan kemaksiatan adalah dua hal yang bertolak belakang. Keduanya menjadi barometer bagi sisi spiritual dan moral seseorang. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral sangat dibutuhkan sebagai bukti dari kekuatan iman dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT.

Kemaksiatan, yang berarti pelanggaran terhadap aturan Allah SWT, sering menjadi batu sandungan dalam kehidupan. Manusia yang lalai dan terjebak dalam lubang kemaksiatan cenderung menjauh dari petunjuk-Nya. Sementara itu, kebejatan moral adalah suatu kondisi di mana seseorang telah jauh menyimpang dari nilai-nilai moral dan etika yang baik, sesuai yang telah diajarkan dalam agama.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT. dengan jelas menyatakan bahwa murka-Nya akan menimpa mereka yang melakukan kemaksiatan dan menunjukkan perilaku moral yang jauh dari petunjuk-Nya. Diantara murka Allah SWT. yang dapat menimpa di dunia misalnya adalah bencana alam, kemiskinan, konflik berkepanjangan, dan lainnya. Ketika mereka melanjutkan tindakan maksiat tersebut sampai meninggal dunia tanpa bertobat, maka murka Allah juga akan menimpa mereka di akhirat dengan siksa neraka.

Namun, meski tampak menyeramkan, pesan ini sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat manusia. Allah ingin manusia terhindar dari perbuatan maksiat dan kebejatan moral. Oleh karena itu, muncul rasa kebencian yang dalam terhadap kedua hal tersebut adalah langkah awal menuju kehidupan yang berkah dan ridha Allah. Rasa benci ini seharusnya mampu mendorong seseorang untuk selalu berusaha menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Pada akhirnya, kehidupan di dunia ini adalah proses untuk mengumpulkan bekal menuju kehidupan akhirat. Hal tersebut dapat terwujud bila seseorang mampu menahan diri dari keinginan duniawi yang berlebihan dan mampu menunjukkan rasa kebencian yang mendalam terhadap kemaksiatan dan kebejatan moral. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pesan ini, dan berusaha menjadi manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *