Sejarah Islam memiliki banyak tahap penting, namun mungkin yang paling menentukan adalah saat pengganti Rasulullah SAW mencapai konsensus. Peristiwa ini terjadi setelah kematian Rasulullah pada 632 Masehi, dan pertemuan tersebut diadakan di suatu tempat yang kemudian menjadi bagian penting dari sejarah Islam. Tempat itu dikenal dengan nama Saqifah Bani Sa’idah.
Saqifah Bani Sa’idah
Saqifah Bani Sa’idah adalah sebuah tenda milik salah satu suku yang merapat kepada Islam, yaitu Bani Sa’idah. Tempat ini menjadi penting dalam sejarah Islam karena itulah tempat di mana kaum Muhajirin (imigran dari Makkah) dan kaum Anshar (penduduk asli Madinah) bertemu untuk membahas siapa yang akan menjadi pemimpin umat Islam setelah kematian Rasulullah SAW.
Pertemuan Yang Menentukan
Pada saat itu, ada ketidakpastian tentang siapa yang seharusnya menjadi khalifah atau pemimpin umat Islam setelah kematian Rasulullah SAW. Kaum Muhajirin, yang merupakan pengikut awal Nabi Muhammad dan imigran dari Makkah, berpendapat bahwa pengganti Rasulullah haruslah berasal dari mereka. Sementara itu, kaum Anshar, yang merupakan penduduk asli Madinah dan penolong kaum Muhajirin, berpendapat bahwa pengganti seharusnya berasal dari kalangan mereka.
Pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah berlangsung dengan penuh perdebatan dan diskusi. Meski ada perbedaan pendapat, namun muncul satu kesepakatan bahwa pemimpin umat Islam haruslah berasal dari kaum Muhajirin. Keputusan ini berlandaskan fakta bahwa Nabi Muhammad sendiri berasal dari kaum Muhajirin.
Abu Bakr, Khalifah Pertama
Setelah perdebatan panjang, akhirnya diputuskan bahwa Abu Bakr, sahabat dekat dan pengikut setia Nabi Muhammad, akan menjadi khalifah pertama. Kedudukan Abu Bakr sebagai khalifah diterima oleh kedua belah pihak, baik kaum Muhajirin maupun kaum Anshar.
Keputusan ini memberikan jalinan persatuan dan kesatuan bagi umat Islam setelah kematian Rasulullah. Meski begitu, peristiwa ini tetap layak diingat sebagai momen yang menunjukkan betapa pentingnya diskusi dan perdebatan dalam mengambil keputusan penting dalam komunitas.
Sejarah pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah adalah pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya konsensus dan persatuan dalam memilih pemimpin. Perlunya dialog, diskusi dan penghormatan atas pandangan orang lain juga menjadi pelajaran utama dari sejarah penting ini.