Berita

Negara Anggota ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung oleh Pertanian

34
×

Negara Anggota ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung oleh Pertanian

Sebarkan artikel ini
Negara Anggota ASEAN yang Kegiatan Perekonomiannya Tidak Didukung oleh Pertanian

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang terdiri dari 10 negara anggota telah dikenal selama bertahun-tahun sebagai daerah dengan aktivitas pertanian yang tinggi. Meskipun demikian, tidak semua negara di kawasan ini begitu bergantung pada sektor pertanian dalam memajukan perekonomiannya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai satu dari sepuluh negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian.

Singapura: Negara Industri Dan Jasa yang Berkelas Dunia

Singapura adalah satu-satunya negara anggota ASEAN yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian. Dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi global, negara kecil ini memiliki kebijakan yang memfokuskan diri pada sektor industri dan jasa. Pertanian di Singapura hanya berkontribusi kurang dari 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura.

Produktivitas ekonomi Singapura didominasi oleh sektor jasa terutama pada bidang keuangan, asuransi, perdagangan, dan bisnis lainnya. Selain itu, Singapura juga cukup mewartakan dalam sektor manufaktur, khususnya dalam produksi elektronik dan kimia.

Keterbatasan faktor lahan yang dialami oleh Singapura mendorong negara ini untuk membangun ekonomi berdasarkan sektor industri dan jasa. Singapura menggunakan teknologi canggih dan investasi asing langsung untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor-sektor ini. Dengan modal manusia yang berkualitas tinggi dan kebijakan pembangunan yang efisien, Singapura berhasil menjadi negara dengan PDB per kapita tertinggi di ASEAN.

Sektor pertanian di Singapura hampir tidak ada, sebagian besar makanan di Singapura diimpor dari berbagai negara di dunia. Singapura juga membuat inovasi dalam sektor pertanian dengan mengembangkan teknologi pertanian vertikal dan urban farming.

Kesimpulan

Singapura dengan sistem perekonomiannya yang berbasis sektor industri dan jasa, sejauh ini masih menjadi satu-satunya negara ASEAN yang tidak bergantung pada sektor pertanian dalam perekonomiannya. Meski demikian, Singapura juga terus berevolusi dan melakukan inovasi, termasuk di sektor pertanian dengan memanfaatkan teknologi mutakhir.

Jadi, jawabannya apa? Singapura adalah negara anggota ASEAN yang perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian, menggantikannya sebaliknya dengan perkembangan yang cepat dan revolusioner di sektor industri dan jasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *