Diskusi

Organisasi Papua: Berdiri Sejak 1965, Gerakan Untuk Memisahkan Papua Barat dari Wilayah NKRI

53
×

Organisasi Papua: Berdiri Sejak 1965, Gerakan Untuk Memisahkan Papua Barat dari Wilayah NKRI

Sebarkan artikel ini
Organisasi Papua: Berdiri Sejak 1965, Gerakan Untuk Memisahkan Papua Barat dari Wilayah NKRI

Sejarah dan Latar Belakang

Sejak tahun 1965, sebuah organisasi di Papua telah berdiri dan beroperasi hingga hari ini, dengan agenda utama adalah membawa Papua Barat merdeka dan memisahkannya dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemisahan ini didasarkan pada perasaan kuat di kalangan sebagian penduduk Papua Barat bahwa mereka tidak memiliki hubungan yang erat dengan bangsa Indonesia.

Dikenal dengan berbagai sebutan, seperti Organisasi Papua Merdeka atau Gerakan Papua Merdeka, organisasi ini dianggap kontroversial oleh sebagian besar pemerintah dan masyarakat Indonesia. Gerakan ini sering dianggap melakukan pelanggaran nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Pancasila, terutama dalam konteks Sila Pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang mencakup pengakuan atas keragaman dan persatuan Indonesia.

Kontroversi dan Konteks

Mendukung gerakan separatis, seperti yang dianut Organisasi Papua, secara umum melanggar hukum internasional dan norma nasional. Hal ini dikarenakan pemerintahan yang berdaulat harus mampu mempertahankan integritas wilayahnya. Dalam konteks Indonesia, ini termasuk dalam Pancasila, yaitu falsafah dan dasar negara Indonesia.

Pada Sila Ketiga dan Keempat Pancasila, yang mewakili “Persatuan Indonesia” dan “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,” tindakan separatis adalah bentuk pengingkaran atas prinsip-prinsip ini. Sebagai bangsa dan negara, Indonesia menekankan persatuan dan kebersamaan, dan inilah yang menjadi dasar negara dalam mengelola perbedaan dan mencapai tujuan bersama.

Perspektif dan Jalan Kedepan

Namun, penting untuk memahami bahwa tujuan dari organisasi ini bukan tanpa alasan. Beberapa penduduk Papua Barat merasa bahwa mereka telah diperlakukan tidak adil dan tidak mendapatkan bagian yang layak dari kekayaan sumber daya alam di daerah mereka. Mereka melihat kemerdekaan sebagai jalur terbaik untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi.

Solusi yang diusulkan oleh organisasi ini, yaitu kemerdekaan Papua Barat, tentunya bukanlah hal yang bisa dicapai dengan mudah dan dapat merusak persatuan Indonesia. Untuk menyelesaikan isu ini, Pemerintah Indonesia harus berusaha menjembatani kesenjangan persepsi yang ada. Salah satu caranya adalah dengan dialog konstruktif, memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat Papua Barat dalam partisipasi politik dan pemanfaatan sumber daya alam, serta peningkatan kualitas infrastruktur dan pendidikan di Papua.

Dengan demikian, setiap warga negara, termasuk warga Papua, dapat merasa sebagai bagian integral dari Indonesia, negara kesatuan yang berlandaskan Pancasila.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *