Pada periode awal kemerdekaan Indonesia, setiap rakyat diminta untuk bersatu padu dan bertekad kuat untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diraih. Namun, situasi tidak berjalan mulus di semua bagian negeri ini. Dalam situasi yang penuh dengan kegelisahan dan ketidakpastian ini, di Jawa Barat, muncul suatu gerakan separatis, yaitu Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh SM Kartosoewirjo.
Para anggota DI/TII sebagian besar adalah para pejuang kemerdekaan yang merasa kebijakan Regeringrechtshulp aan Ex-Resistanten (RERA) yang menganulir status pejuang berbahaya membuat mereka merasa dikhianati. Merekalah yang telah mempertaruhkan nyawa mereka pada proses penjajahan dan kemerdekaan, tetapi diantar mereka terdapat yang merasa tidak mendapatkan apresiasi yang layak.
Terdapat aspek lain yang mendorong munculnya gerakan ini, yaitu rasa kecewa mereka terhadap Pemerintah RI. Salah satu alasan kekecewaan itu adalah ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan dan perlakuan pemerintah yang dianggap kurang adil dan merugikan banyak orang. Selain itu, ada juga yang merasa bahwa ideologi yang dianut oleh pemerintah tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.
Gerakan DI/TII ini tidaklah sekecil yang sering dipercaya. Sebenarnya, gerakan ini cukup luas dan mendalam seiring banyaknya anggota dari berbagai latar belakang yang bergabung. Meskipun secara hukum DI/TII dianggap sebagai gerakan separatis dan memberontak terhadap pemerintah, beberapa anggota berpendapat bahwa tujuan mereka adalah membentuk suatu pemerintahan yang lebih adil dan berdasarkan ajaran Islam.
Namun, gerakan ini berakhir tragis dengan penangkapan dan hukuman mati pemimpinnya, SM Kartosoewirjo pada tahun 1962. Pemerintah Indonesia menganggap bahwa gerakan ini mengancam stabilitas dan integritas negara sehingga harus ditumpas.
Jadi, jawabannya apa? Bagi sebagian orang, DI/TII adalah salah satu masa kelam dalam sejarah modern Indonesia. Namun, bagi yang lain, mereka adalah pahlawan yang berjuang untuk adanya keadilan dan kebenaran berdasarkan ajaran Islam. Namun, satu hal yang pasti, gerakan ini mengingatkan kita bahwa perdamaian dan keharmonisan dalam suatu bangsa sangat penting dan perlu dipertahankan dengan baik.