Sebuah panorama pedesaan biasanya dipenuhi dengan kisah-kisah hidup yang sama seperti yang dirasakan oleh Pak Toni. Atas nama perjuangan dan perjalanan hidup, hidup Pak Toni adalah cerminan dari ribuan petani di Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada hasil panen. Spesifiknya, Pak Toni adalah seorang petani Cengkih. Pada musim panen melimpah, Pak Toni memiliki limpahan bertumpuk-tumpuk cengkih siap jual, yang berarti penghasilan besar dan kehidupan yang nyaman untuk keluarganya.
Menggeluti pekerjaan sebagai petani cengkih, pendapatan Pak Toni sangat bergantung pada musim dan cuaca. Jika musim dan cuaca sedang berpihak, hasil panennya melimpah dan pastinya pendapatan yang diperoleh sangat besar. Dengan uang yang diperoleh dari panen cengkih tersebut, Pak Toni dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Namun, tidak selamanya musim dan cuaca berpihak kepada petani. Pada saat paceklik atau musim tidak panen, Pak Toni tidak memiliki penghasilan sama sekali. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh para petani, termasuk Pak Toni, yakni ketergantungan yang tinggi pada alam.
Untungnya, ada sumber penghasilan alternatif yang dibuka oleh isteri Pak Toni, yaitu sebuah warung kecil-kecilan. Meskipun tidak sebesar penghasilan dari panen cengkih, namun warung tersebut mampu memberikan dukungan finansial pada saat paceklik. Dengan adanya usaha tersebut, Pak Toni dan keluarganya masih bisa menjalani hidup meski tidak ada pemasukan dari panen cengkih.
Tetapi, apabila ditarik ke dalam konteks yang lebih luas, Pak Toni bisa dikategorikan sebagai pengangguran. Pada musim paceklik, meskipun tidak sepenuhnya tidak bekerja, namun sumber penghasilan utama yang biasanya diperoleh dari panen cengkih tidak ada.
Namun semua cerita posisi ini menggambarkan sebuah fakta bahwa penghasilan yang didapatkan petani sangat tergantung musim panen. Hal tersebut menunjukkan pentingnya diversifikasi sumber penghasilan, terutama bagi mereka yang bergantung pada alam. Kebetulan ini dilakukan oleh istri Pak Toni yang membuka warung.
Jadi, jawabannya apa?
Ketidakstabilan pendapatan yang dialami Pak Toni menggambarkan tantangan yang dialami oleh petani di Indonesia. Dalam konteks ini, solusinya dapat datang dalam bentuk diversifikasi penghasilan dan keterampilan, seperti yang dilakukan istri Pak Toni. Sehingga saat hasil panen tidak mendukung, masih ada pendapatan yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.