Salah satu fungsi utama tubuh adalah reproduksi. Manusia dan organisme lain bereproduksi melalui proses yang melibatkan pembuatan sel-sel baru, yang dalam hal ini adalah sperma dan sel telur. Pembuatan sperma khususnya merupakan proses yang sangat penting dan kompleks. Pada saat pembentukan sperma, terjadi apa yang disebut pembelahan Meiosis.
Proses pembelahan ini melibatkan beberapa tahap, termasuk Meiosis I dan Meiosis II. Setiap fase ini menawarkan langkah-langkah spesifik yang menghasilkan produk akhir – sel germinatif jantan, atau sperma.
Pada intinya, pembelahan Meiosis adalah proses di mana sebuah sel induk membagi dirinya menjadi empat sel anak. Yang paling penting, sel-sel anak ini hanya memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk. Ini adalah sesuatu yang esensial untuk pertukaran genetik yang terjadi selama proses reproduksi.
Sebelum Meiosis dimulai, setiap sel di testis mengandung dua set kromosom – satu dari setiap orang tua. Ini disebut diploid. Pada Meiosis I, sel-sel ini membagi diri menjadi dua sel dengan hanya satu set kromosom. Ini disebut haploid. Selanjutnya, pada Meiosis II, dua sel ini membagi diri lagi, menghasilkan total empat sel sperma haploid.
Sel-sel sperma ini kemudian dapat mengalami proses perkembangan lebih lanjut sebelum akhirnya matang dan siap untuk proses pembuahan. Setiap sperma yang dihasilkan unik karena variasi genetik yang dipengaruhi oleh proses acak yang disebut penataan ulang kromosom selama Meiosis.
Secara umum, proses pembelahan Meiosis pada saat pembentukan sperma sangat penting karena memungkinkan variasi genetik dan menghasilkan sperma yang membawa informasi genetik yang dibutuhkan untuk reproduksi.
Jadi, jawabannya apa? Sperma dihasilkan dari proses yang disebut meiosis, dimana sel induk membagi diri menjadi empat sel anak haploid. Proses ini menghasilkan variasi genetik dan memungkinkan reproduksi dengan membawa setengah dari informasi genetik orang tua ke generasi yang akan datang.