Pak Robert, seorang pendidik yang berdedikasi, sedang mempelajari modul ajar yang ia dapatkan dari platform Merdeka Mengajar, sebuah program yang dirancang untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Modul ajar ini, yang bersifat interaktif dan memfokuskan pada pendekatan praktis, adalah sumber yang berharga untuk memicu semangat belajar siswa dan membantu mereka memahami konsep dengan lebih baik.
Namun, Pak Robert menghadapi sebuah tantangan. Mayoritas muridnya tidak memiliki telepon genggam untuk mengakses internet, suatu fasilitas penting yang diperlukan untuk memanfaatkan modul ajar ini sepenuhnya. Beberapa aktivitas dalam modul memerlukan akses internet dan penggunaan telepon genggam, yang membuatnya tidak bisa diterapkan dalam situasi ini.
Menyadari keterbatasan ini, Pak Robert memutuskan untuk tidak membiarkan hal ini menjadi penghalang dalam pendidikan murid-muridnya. Oleh karena itu, ia memodifikasi aktivitas dalam modul ajar tersebut, mengubahnya menjadi kegiatan serupa namun tidak memerlukan penggunaan telepon genggam. Dengan demikian, ia berusaha menyajikan materi pelajaran yang sama dalam format yang sesuai dengan situasi dan kemampuan muridnya tanpa mengurangi kualitas modul tersebut.
Upaya modifikasi modul ajar yang dilakukan Pak Robert tergolong inovatif dan proaktif. Ia telah menunjukkan bagaimana seorang pendidik dapat menghadapi tantangan dan mengubahnya menjadi peluang untuk mengoptimalisasi proses belajar mengajar. Dengan membuat modifikasi yang perlu, ia telah menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan dapat diakses oleh semua muridnya, terlepas dari keterbatasan teknologi yang mereka miliki.
Sejauh ini, respon murid terhadap perubahan ini sangat positif. Mereka dapat mengikuti pelajaran dan aktivitas dengan baik, mendedikasikan waktu dan usaha yang sama seperti seandainya mereka menggunakan telepon genggam. Dengan demikian, Pak Robert telah bukan hanya berhasil mempertahankan kualitas pendidikan, tetapi juga memotivasi muridnya untuk terus belajar dan berkembang walaupun di tengah keterbatasan.
Jadi, jawabannya apa? Konsepsi pembelajaran sejatinya haruslah fleksibel, adaptif dan merespons kondisi riil yang dihadapi oleh peserta didik. Pak Robert telah membuktikan bahwa melalui pendekatan adaptif dan kreatif, tantangan dapat diatasi dan proses pembelajaran tetap berkualitas. Upaya modifikasi modul ajar ini adalah testimoni nyata tentang bagaimana pendidikan bisa merdeka dari batasan dan hambatan.