Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai identitas nasional, tetapi juga menjadi acuan dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Ungkapan “Pancasila mampu mengikuti perkembangan zaman” memperjelas bahwa Pancasila memiliki kemampuan yang luar biasa dalam beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan zaman.
Sejak dikumandangkan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dan kemudian dipertegas melalui Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila telah melewati berbagai ujian zaman—pertarungan ideologi, krisis politik dan ekonomi, perubahan norma sosial, dan banyak lagi. Namun, Pancasila tetap bertahan sebagai dasar dan ideologi bangsa yang kokoh.
Terbukti hingga kini, Pancasila masih tetap relevan dan menjadi dasar filosofis negara dalam menjalankan roda pemerintahan serta menjadi pegangan hidup bagi bangsa Indonesia. Kerenah dan dinamika bangsa yang semakin kompleks tidak menggoyahkan eksistensi Pancasila. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagai sumber nilai, Pancasila memiliki sifat dinamis, elastis, dan fleksibel.
Dinamik dalam Pancasila berarti bahwa ideologi negara ini mampu bergerak dan berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman, serta mampu merespons berbagai tantangan yang ada. Elastis berarti mampu meregang dan menyesuaikan diri tanpa merusak struktur dan substansinya, sedangkan fleksibel berarti mampu memlintasi berbagai ruang dan waktu dengan berbagai macam cara tanpa kehilangan identitas aslinya.
Menilik ke belakang, sejarah negara ini telah membuktikan bagaimana Pancasila dapat mengatasi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Mulai dari perjuangan kemerdekaan, antara lain era kolonialisme dan imperialisme, berbagai krisis politik dan ekonomi, perubahan paradigma global hingga menghadapi era digital dan globalisasi seperti sekarang ini.
Dengan demikian, Pancasila bukanlah benda statis yang mengeras di tengah perubahan, melainkan sebuah ideologi yang mampu “mengalir” dan bergerak seiring dengan dinamika zaman. Pancasila adalah semangat dan jiwa bangsa Indonesia yang mampu mengimbangi perkembangan dan perubahan zaman.
Secara keseluruhan, kemampuan ini membuat Pancasila tetap relevan hingga saat ini dan kemungkinan besar di masa depan. Pancasila mampu menunjukkan elasticitas dan fleksibilitasnya tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa Pancasila memiliki kemampuan untuk menjadi panduan hidup bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan dengan berbagai dimensinya.
Jadi, jawabannya apa?
Pernyataan ini membuktikan bahwa Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat dinamis, elastis, dan fleksibel. Tidak hanya itu, Pancasila juga memiliki kemampuan untuk terus eksis dan relevan dalam berbagai perubahan dan perkembangan zaman.