Pancasila. Kata ini terdiri dari dua bagian yakni ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sila’ yang berarti prinsip atau ketetapan. Dalam konteks Indonesia, Pancasila merujuk kepada dasar dan piranti hidup bangsa Indonesia, yaitu suatu sistem paham yang menjadi titik tolak semua tindakan dan kebijakan negara.
Pancasila memegang peranan integral dalam semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Termasuk dalam domain ilmu pengetahuan, Pancasila menawarkan panduan dan arah bagi usaha pengetahuan manusia. Hal ini berarti Pancasila, sebagai asas dan pendirian hidup, berfungsi sebagai sudut pandang atau paradigma dalam memahami dan menyelidiki berbagai subjek atau objek pengetahuan.
Dalam kerangka Pancasila, ilmu pengetahuan tidak hanya dilihat sebagai kumpulan fakta dan teori yang harus dipelajari dan diteliti, tetapi juga sebagai usaha melihat dunia dan hidup dari sudut pandang nilai-nilai kemanusiaan dan ke-Bhinneka-an yang ada dalam Pancasila. Dengan kata lain, Pancasila berfungsi sebagai lensa yang membantu kita memahami pengalaman manusia dan dunia sekitar kita.
Pola pikir ini melibatkan pemahaman bahwa pengetahuan bukanlah suatu entitas yang berdiri sendiri dan terputus dari nilai-nilai manusia dan budaya. Sebaliknya, ia harus dipandu oleh prinsip-prinsip etis dan moral yang universal dan kontekstual. Dalam konteks ini, Pancasila menawarkan sekumpulan nilai yang dapat membentuk dan membimbing proses pengetahuan ini.
Pancasila menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dan interdisipliner terhadap pengetahuan. Lebih jauh lagi, Pancasila mempromosikan konsep bahwa pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan bersama, baik secara individu maupun kolektif. Ini sejalan dengan prinsip ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, yang mendukung gagasan bahwa pengetahuan harus berkontribusi pada kesejahteraan dan persatuan bangsa.
Secara keseluruhan, Pancasila membentuk landasan bagi cara kita memahami ilmu pengetahuan. Ini mempengaruhi cara kita melakukan penelitian, memahami fenomena dan konsep, serta bagaimana kita menerapkannya dalam praktik. Pancasila, dengan cara ini, membentuk esensi dari usaha ilmu pengetahuan dan menjadi asas dan pendirian hidup.
Jadi, jawabannya apa?
Jawabannya terletak pada bagaimana kita, sebagai bangsa, merujuk kembali kepada Pancasila dalam ranah ilmu pengetahuan. Kita perlu menekankan nilai-nilai Pancasila dalam proses penelitian dan pembelajaran kita, dan menciptakan pengetahuan untuk kesejahteraan dan kebaikan bersama berdasarkan prinsip-prinsip yang ditekankan oleh Pancasila. Hanya dengan cara ini, pengetahuan kita akan menjadi lebih bermakna, relevan, dan berkontribusi secara positif pada masyarakat kita.