Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali melihat fenomena pembedaan sekelompok manusia yang didasarkan pada perbedaan ciri fisik tubuh. Fenomena ini ternyata memiliki terminologi tersendiri dalam kajian sosiologi dan antropologi. Tahukah Anda bagaimana kita seharusnya merujuk fenomena tersebut? Dengan menyimak artikel ini, kita akan mencoba memahami dan mengungkap rahasia di balik terminologi tersebut.
Perbedaan ciri fisik tubuh memang menjadi salah satu karakteristik yang paling menonjol dari manusia. Mulai dari perbedaan kulit, bentuk tubuh, hingga rambut, semua elemen tersebut seringkali melahirkan asumsi dan stereotip dalam masyarakat. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, perbedaan ini kerap dimanfaatkan untuk membedakan dan bahkan menjustifikasi perlakuan yang berbeda antara kelompok manusia yang satu dengan yang lainnya.
Dalam konteks sosiologi dan antropologi, istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan atau sikap dari pembedaan ini disebut “rasisme”. Rasisme merupakan sebuah pandangan, ideologi, atau sikap dimana suatu ras dianggap lebih unggul atau lebih rendah dibandingkan ras lainnya. Rasisme dapat berakibat pada diskriminasi, pengucilan sosial, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Rasisme sendiri bukanlah sesuatu yang bersifat alamiah atau bawaan sejak lahir. Ini adalah konsep sosial yang dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui proses sosialisasi dan pembelajaran. Rasisme sangat dipengaruhi oleh media massa, lingkungan sosial, dan juga pendidikan.
Sebagai masyarakat, kita perlu mengevaluasi dan merenungkan sikap kita terhadap perbedaan. Apakah kita menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan menerima perbedaan tersebut? Atau malah sebaliknya, membiarkan sikap rasisme tumbuh dan berkembang?
Pentingnya pemahaman akan konsep rasisme ini sebagai bagian dari pengetahuan kita dalam menjaga kerukunan dan persaudaraan antar sesama manusia. Saling memahami, saling menghargai dan menerima perbedaan adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis.
Jadi, jawabannya apa? Ketika kita berbicara tentang pandangan atau sikap dari pembedaan kelompok masyarakat berdasarkan perbedaan ciri fisik tubuh, kita sebenarnya sedang berbicara tentang fenomena rasisme. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rasisme bukanlah hal yang harus kita biarkan. Sebagai individu dan masyarakat, kita memiliki peran dalam menghapus stigma negatif ini dan mengubahnya menjadi penghargaan terhadap keberagaman dan perbedaan.