Market

Pembelajaran Sosial dan Emosional Bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif Oleh Seluruh Komunitas Sekolah yang Memungkinkan Siswa untuk Memperoleh dan Menerapkan Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Positif Mengenai Aspek Sosial dan Emosional Agar Memiliki Kompetensi Berikut Ini, Kecuali

39
×

Pembelajaran Sosial dan Emosional Bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif Oleh Seluruh Komunitas Sekolah yang Memungkinkan Siswa untuk Memperoleh dan Menerapkan Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Positif Mengenai Aspek Sosial dan Emosional Agar Memiliki Kompetensi Berikut Ini, Kecuali

Sebarkan artikel ini
Pembelajaran Sosial dan Emosional Bagi Siswa Merupakan Pembelajaran Secara Kolaboratif Oleh Seluruh Komunitas Sekolah yang Memungkinkan Siswa untuk Memperoleh dan Menerapkan Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Positif Mengenai Aspek Sosial dan Emosional Agar Memiliki Kompetensi Berikut Ini, Kecuali

Pembelajaran sosial dan emosional (SEL, Social and Emotional Learning) bagi siswa merupakan aspek penting dalam pendidikan yang seringkali terabaikan. Fokus pendidikan kebanyakan berada pada aspek kognitif seperti pengetahuan matematika, sains dan bahasa. Namun, aspek sosial dan emosional juga sangat penting bagi perkembangan holistik siswa.

Pembelajaran SEL bertujuan untuk membentuk siswa menjadi individu yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya serta mengendalikan dan memahami emosinya sendiri. Keterampilan ini meliputi empati, kerjasama, kebijaksanaan, kesabaran, dan berbagai sikap positif lainnya.

Pembelajaran ini dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, termasuk guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Mengapa harus kolaboratif? Karena lingkungan sekolah adalah miniatur dari masyarakat yang lebih luas. Sehingga, interaksi sosial dan pengendalian emosi harus dipelajari dan diterapkan dalam konteks yang riil dan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa kompetensi utama yang diharapkan dapat diperoleh siswa dari pembelajaran SEL, kecuali:

  1. Penyesuaian Diri Dalam Sosial: Di era digital dan global ini, siswa harus mampu berinteraksi dengan berbagai jenis individu dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka harus mampu berempati dan bekerja sama dalam kelompok.
  2. Pengendalian Emosi: Setiap individu pasti mengalami naik turunnya emosi. Siswa harus diajarkan bagaimana mengendalikan emosi mereka, untuk tidak mudah marah, panik, atau stres.
  3. Pemecahan Masalah Secara Kreatif: Dalam menghadapi berbagai permasalahan, siswa harus bisa berpikir kritis dan kreatif. Mereka diharapkan mampu merumuskan solusi dan menjalankannya.
  4. Berpikir Kompleks: Di era global, siswa diharapkan memiliki kemampuan kompleks, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Kompetensi ini bukan bagian dari SEL, namun lebih bersifat kognitif dan intelektual. Oleh karena itu, “berpikir kompleks” adalah kompetensi yang seharusnya tidak menjadi fokus utama dalam pembelajaran sosial dan emosional.

Jadi, jawabannya apa? Kompetensi yang bukan merupakan fokus utama dari pembelajaran sosial dan emosional bagi siswa adalah “berpikir kompleks”. Komptensi ini lebih menekankan pada aspek kognitif dan intelektual, sedangkan SEL fokus pada keterampilan emosi dan sosial siswa.