Paket

Pemerintah Kolonial Belanda Berusaha Untuk Segera Menguasai Wilayah Nusantara: Perjuangan Kerajaan di Bali

45
×

Pemerintah Kolonial Belanda Berusaha Untuk Segera Menguasai Wilayah Nusantara: Perjuangan Kerajaan di Bali

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kolonial Belanda Berusaha Untuk Segera Menguasai Wilayah Nusantara: Perjuangan Kerajaan di Bali

Pada masa kolonial Belanda, penguasa Belanda berusaha segera menguasai wilayah Nusantara. Perluasan kekuasaan ini tidak hanya dilakukan di wilayah Jawa, Sumatra, atau Maluku, tetapi juga saling kait dengan proses penaklukan di wilayah Bali. Di bawah pemerintahan kolonial, Belanda berhasil menjalin perjanjian kontrak dengan kerajaan-kerajaan di Bali, termasuk kerajaan Badung, Karangasem, Buleleng, Klungkung dan Tabanan. Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk menghapuskan hak tawan karang yang selama ini memberikan keuntungan tertentu bagi para raja di Bali.

Hak tawan karang adalah hak untuk merampas harta benda musuh dalam pertempuran. Hak ini sejak lama menjadi bagian integral dari budaya peperangan di Nusantara khususnya di Bali. Hak tawan karang ini tidak hanya mencakup harta benda, tapi juga termasuk tawan karang jiwa, yaitu merampas jiwa yang dikalahkan. Tak heran jika Belanda ingin menghapuskan hak ini, karena ini menjadi simbol perlawanan dan kemandirian lokal dalam menghadapi penjajahan.

Meski demikian, niat dan tindakan licik Belanda ini tidak membuat raja Karangasem dan raja Buleleng tinggal diam. Mereka tetap menjalankan hak-hak mereka, terlepas dari tekanan dan ancaman kolonial Belanda. Hal ini berujung pada pertempuran sengit yang menjalar ke seluruh kerajaan-kerajaan yang ada di Bali.

Perjuangan mereka melawan penjajahan ini berujung tragis dalam pertempuran yang dikenal dengan Perang Puputan. Darah, air mata, dan nyawa hilang dalam pertempuran yang sengit dan menggetarkan ini. Raja dan rakyat Bali bertempur mempertahankan tanah dan martabat mereka. Puputan artinya “habis-habisan” dan perang ini memang benar-benar dilakukan dengan habis-habisan oleh raja dan rakyat Bali.

Belanda mungkin berpikir dengan menghapuskan hak tawan karang akan memudahkan mereka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Bali, tetapi perlawanan sengit yang dihadapi menunjukkan bahwa kekuatan dan semangat juang rakyat Bali jauh lebih kuat dari yang mereka kira.

Jadi, jawabannya apa?

Jawabannya adalah, meskipun Belanda berupaya menghapuskan hak tawan karang dan berusaha menguasai seluruh wilayah nusantara termasuk kerajaan-kerajaan di Bali, namun semangat juang dan perlawanan dari rakyat Bali tetaplah ada dan tidak pernah pudar. Mereka bertempur dengan habis-habisan dalam Perang Puputan, memperlihatkan kepada Belanda dan dunia bahwa martabat dan kehormatan mereka tidak dapat dicaplok begitu saja oleh penjajah.