Diskusi

Pendekatan Belajar Andragogi Cocok Diterapkan untuk Peserta Didik Rentang Usia Berapa hingga Berapa?

29
×

Pendekatan Belajar Andragogi Cocok Diterapkan untuk Peserta Didik Rentang Usia Berapa hingga Berapa?

Sebarkan artikel ini
Pendekatan Belajar Andragogi Cocok Diterapkan untuk Peserta Didik Rentang Usia Berapa hingga Berapa?

Pendekatan belajar andragogi merupakan konsep pembelajaran yang dirancang khusus untuk memahami dan menyampaikan materi kepada orang dewasa. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pendidik asal Amerika Serikat bernama Malcolm Knowles pada tahun 1968. Dalam pendekatan ini, peran peserta didik sangat aktif dalam proses pembelajaran dan materi disampaikan dengan metode yang berfokus pada pengalaman nyata serta konteks praktis yang relevan bagi kehidupan peserta didik. Lantas, untuk rentang usia berapa hingga berapa pendekatan belajar andragogi ini cocok diterapkan?

Rentang Usia Andragogi

Secara umum, pendekatan belajar andragogi dapat diterapkan pada peserta didik yang berusia 18 tahun ke atas. Pada usia ini, individu telah memiliki kapasitas kognitif yang lebih matang dan memiliki kecenderungan untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari atau situasi yang relevan dengan kehidupan mereka. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa pendekatan belajar andragogi cocok diterapkan untuk peserta didik rentang usia 18 tahun ke atas:

  1. Kemandirian: Pada usia dewasa, individu cenderung lebih mandiri dalam mengambil keputusan dalam kehidupan mereka, termasuk dalam proses belajar. Mereka memiliki kebutuhan untuk membuat pilihan dan bertanggung jawab atas hasil pembelajaran mereka. Pendekatan belajar andragogi mendorong peserta didik untuk menjadi lebih aktif dan mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran.
  2. Pengalaman: Peserta didik dewasa memiliki lebih banyak pengalaman hidup yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pendekatan belajar andragogi memanfaatkan pengalaman ini sebagai sumber utama dalam pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat dihubungkan dengan konteks kehidupan peserta didik.
  3. Konteks Praktis: Orang dewasa membutuhkan materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan mereka dan memiliki konteks praktis yang jelas. Pendekatan belajar andragogi menyajikan materi dengan cara yang lebih praktis dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
  4. Motivasi Internal: Dalam pendekatan belajar andragogi, motivasi untuk belajar lebih berasal dari keinginan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang dapat mengatasi masalah di kehidupan mereka. Hal ini berbeda dengan peserta didik lebih muda yang cenderung memerlukan motivasi eksternal seperti nilai, pujian, atau insentif lainnya.

Kesimpulan

Pendekatan belajar andragogi cocok diterapkan pada peserta didik yang berusia 18 tahun ke atas karena pada rentang usia ini individu memiliki kemandirian, pengalaman, konteks praktis, dan motivasi internal yang lebih sesuai dengan konsep pembelajaran andragogi. Metode ini membantu peserta didik dewasa untuk lebih menggali kemampuan mereka dan memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relevan dengan kebutuhan mereka di kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *