Diskusi

Penerapan Sistem Tanam Paksa Telah Mengenalkan Indonesia Akan Berbagai Jenis Tanaman. Namun, Sistem Ini Telah Membawa Kesengsaraan Bagi Bangsa Indonesia Karena…

83
×

Penerapan Sistem Tanam Paksa Telah Mengenalkan Indonesia Akan Berbagai Jenis Tanaman. Namun, Sistem Ini Telah Membawa Kesengsaraan Bagi Bangsa Indonesia Karena…

Sebarkan artikel ini
Penerapan Sistem Tanam Paksa Telah Mengenalkan Indonesia Akan Berbagai Jenis Tanaman. Namun, Sistem Ini Telah Membawa Kesengsaraan Bagi Bangsa Indonesia Karena…

Perdagangan rempah-rempah telah menjadi jantung ekonomi Nusantara sejak dulu kala. Era kolonial VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagie) pada abad ke-17 dan kemudian pemerintahan kolonial Belanda juga mencoba memanfaatkan kekayaan ini melalui kebijakan sistem tanam paksa, dikenal juga dengan nama ‘cultuurstelsel’. Sejatinya, sistem ini membukakan mata Indonesia terhadap berbagai jenis tanaman, seperti kopi, teh, tembakau dan lainnya. Sayangnya, sistem ini justru membawa kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. Berikut penjelasannya.

Pada dasarnya, sistem tanam paksa ini diprakarsai oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada tahun 1830. Van Den Bosch memutuskan untuk memperluas cakupan tanaman komersial yang dibudidayakan di Indonesia. Selain rempah-rempah, dia menambah beberapa jenis tanaman lainnya seperti kopi, gula, teh, tembakau dan kina. Tujuannya cukup jelas, yaitu untuk meningkatkan pendapatan kolonial dari sektor pertanian.

Mengapa Sistem Tanam Paksa Membawa Kesengsaraan Bagi Bangsa Indonesia?

Berikut beberapa alasan mengapa sistem ini membawa kesengsaraan bagi bangsa Indonesia:

Penindasan Ekonomi

Yang terlihat jelas adalah, sistem ini menindas rakyat. Aturan utamanya adalah sebagian lahan pertanian wajib ditanami komoditas pilihan pemerintahan kolonial. Selain itu, hasil panen semuanya harus diserahkan ke pemerintah kolonial dengan harga yang ditentukan oleh mereka, tidak melihat harga pasar.

Penderitaan Rakyat

Bagi petani, mereka harus berkorban banyak hal. Misalnya kerja keras tanpa upah layak, menyerahkan hasil panen dengan harga rendah, dan kehilangan lahan pertanian pribadi. Selain itu, sistem tanam paksa ini juga menyebabkan kelaparan lokal karena lahan pertanian yang semestinya untuk pangan dialihfungsikan menjadi perkebunan komersial.

Penghancuran Lingkungan

Sistem tanam paksa yang arogan juga menjadi penyebab kerusakan lingkungan. Lahan dengan cara yang tidak terkontrol menjadi kerawanan pembalakan, erosi, dan kerusakan ekosistem lokal lainnya.

Eksploitasi Sosial dan Budaya

Dengan adanya sistem tanam paksa ini, ada pemaksaan terhadap masyarakat lokal untuk menerima cara kerja yang ditentukan oleh pihak kolonial. Hal ini tidak hanya mempengaruhi struktur sosial ekonomi, tetapi juga merusak tatanan sosial dan budaya yang ada.

Dengan melihat sejarah tersebut di atas, dapat dilihat bahwa penerapan sistem tanam paksa memang mengenalkan Indonesia pada berbagai jenis tanaman baru. Akan tetapi, kerugian yang ditanggung bangsa Indonesia karena kesengsaraan yang ditimbulkan sistem tersebut jauh lebih besar.

Jadi, jawabannya apa?

Penerapan sistem tanam paksa tidak hanya menjadi alat eksploitasi oleh pemerintahan kolonial, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan merusak lingkungan. Pembelajaran dari sejarah ini adalah bahwa kita harus memastikan semua kebijakan di bidang pertanian di masa mendatang harus mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pemeliharaan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *