Ferdinand Magellan, atau dikenal dengan sebutan Ferdinan Magelhaens, merupakan salah satu penjelajah yang paling dikenal dalam sejarah. Nama bayangan Magelhaens telah menyatu dengan inti sejarah penjelajahan dunia, sebagian berkat pelayarannya di dalam petualangan pertama yang mengelilingi dunia. Namun, fakta yang kurang dikenal adalah bahwa Magelhaens sebenarnya tidak pernah merampungkan perjalanannya sebab ia tewas di Filipina. Bagaimana dan mengapa hal ini terjadi?
Latar Belakang Magelhaens
Magelhaens, yang lahir di Portugal pada tahun 1480, merupakan pelaut dan penjelajah yang bekerja untuk Raja Spanyol. Ia memimpin ekspedisi pertama yang berhasil mengelilingi Bumi. Namun, pada masa ekspedisi tersebut, ia menemui mautnya pada tanggal 27 April 1521 di Pulau Mactan, Filipina.
Konflik dan Perang di Mactan
Magelhaens tiba di kepulauan Filipina pada Maret 1521 dan berhasil menjalin hubungan yang baik dengan beberapa suku setempat, termasuk Raja Humabon dari Cebu. Namun, sang raja tidak mampu meyakinkan semua suku di bawah pendiriannya untuk tunduk kepada Magelhaens dan Raja Spanyol.
Lapu-Lapu, pemimpin pulau Mactan, merupakan salah satu pemimpin suku yang menolak untuk tunduk. Untuk menunjukkan kekuatan dan mendapatkan pengaruh lebih dalam kepulauan ini, Magelhaens memutuskan untuk bertarung melawan Lapu-Lapu dan pendukungnya.
Penyebab Meninggalnya
Pada tanggal 27 April 1521, pertempuran meletus di Pulau Mactan. Menurut catatan sejarah, Magelhaens dan pasukannya kalah jumlah, dan mereka juga dibatasi oleh air dangkal yang membuat galai mereka tidak bisa mendekati pantai. Pasukan Lapu-Lapu, yang popularitasnya telah tumbuh, berhasil mengalahkan pasukan Magelhaens.
Ferdinand Magelhaens tewas di tangan penduduk asli saat pertempuran berkecamuk. Catatan sejarah menunjukkan bahwa ia mungkin tewas ketika berusaha mundur. Ironisnya, penjelajah ulung ini, yang terkenal karena mencoba mengelilingi dunia, akhirnya tewas di tempat yang sangat jauh dari rumah.
Jadi, penyebab kematian Ferdinan Magelhaens di Filipina adalah konflik dengan suku setempat di Pulau Mactan, yang dipimpin oleh Lapu-Lapu. Menggunguli dalam jumlah dan strategi, pasukan lokal berhasil melawan upaya Spanyol untuk menundukkan mereka, dan dalam prosesnya merenggut nyawa penjelajah terkenal ini.
