Kabinet Sukiman-Wirjosandjojo I adalah sebuah kabinet Indonesia yang berlangsung sejak 27 April 1951 hingga 1 Agustus 1952. Kabinet tersebut merupakan sebuah produk dari era demokrasi parlementer di Indonesia dan dibentuk oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dengan Sukiman Wirjosandjojo sebagai Perdana Menteri. Dalam pembentukan kabinet ini, Sukiman merupakan politikus dari partai Masyumi.
Krisis Kepercayaan
Sejak awal pembentukannya, kabinet Sukiman-Wirjosandjojo I menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya dukungan dari sejumlah pihak yang pada akhirnya mempengaruhi efektivitas kabinet ini dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Salah satu penyebab langsung jatuhnya Kabinet Sukiman adalah Krisis kepercayaan yang terjadi di parlemen. Dalam sistem parlementer, kabinet harus mendapatkan dukungan mayoritas dari parlemen untuk dapat beroperasi secara efektif. Sayangnya, hal ini tidak terjadi dalam Kabinet Sukiman.
Konflik Internal
Selain kurangnya dukungan dari pihak eksternal, Kabinet Sukiman juga dihantui oleh konflik internal. Ketidaksepakatan antara anggota kabinet mengenai sejumlah isu penting menjadi faktor penyebab langsung jatuhnya Kabinet Sukiman. Salah satu isu tersebut adalah penentangan dari Partai Nasional Indonesia (PNI) mengenai kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh pihak Masyumi.
Penolakan Atas Rancangan Anggaran
Isu lain yang memicu jatuhnya Kabinet Sukiman adalah penolakan rancangan anggaran oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Rancangan anggaran tersebut dianggap terlalu ambisius dan tidak realistis dalam konteks ekonomi Indonesia saat itu. Penolakan ini menjadi petaka bagi Kabinet Sukiman dan memperlihatkan lemahnya dukungan politik terhadap kabinet ini.
Penyebab Utama: Isu Otonomi Daerah
Namun, penyebab utama jatuhnya Kabinet Sukiman adalah isu otonomi daerah. Masyumi merupakan partai yang pro-otonomi daerah dan hal ini sulit diterima oleh beberapa partai lainnya termasuk PNI. Mereka berpendapat bahwa otonomi daerah yang berlebihan dapat mengancam integritas nasional dan menjadi ajang bagi separatisme. Perdebatan ini sangat mempengaruhi kebijakan pemerintahan dan menjadi penyebab langsung jatuhnya kabinet Sukiman.
Kabinet Sukiman-Wirjosandjojo I hanya bertahan selama 1 tahun 3 bulan 5 hari. Berbagai faktor penyebab langsung atas jatuhnya kabinet ini, dari krisis kepercayaan, konflik internal, penolakan atas rancangan anggaran hingga isu otonomi daerah.