Diskusi

Penyebab Sering Buang Air Kecil Tapi Sedikit

41
×

Penyebab Sering Buang Air Kecil Tapi Sedikit

Sebarkan artikel ini
Penyebab Sering Buang Air Kecil Tapi Sedikit

Kondisi sering buang air kecil tapi sedikit mungkin bukan hal yang biasa, namun kebanyakan orang meremehkan kondisi ini. Padahal, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami berbagai penyebab sering buang air kecil tapi sedikit.

Infeksi Saluran Kemih

Salah satu penyebab sering buang air kecil tapi sedikit adalah infeksi saluran kemih (ISK). Bakteri yang masuk ke saluran kemih dapat menyebabkan ISK. Wanita lebih berisiko karena uretra mereka lebih pendek, yang memudahkan bakteri mencapai kandung kemih.

Diabetes

Diabetes juga bisa memicu frekuensi buang air kecil yang tinggi namun sedikit dalam volume. Penyebabnya adalah peningkatan kadar gula darah yang dapat mengganggu fungsi ginjal dan meningkatkan volume urin.

Batu Ginjal

Batu ginjal bisa memicu sensitivitas kandung kemih dan membuat Anda perlu buang air kecil lebih sering. Volume urin biasanya berkurang jika batu ginjal menghalangi aliran urine.

Prostat Membesar

Pada pria, prostat yang membesar bisa menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Pembesaran prostat bisa menekan saluran kemih dan mengganggu aliran urin.

Kondisi Neurologis

Sejumlah kondisi neurologis, seperti stroke, sindrom Guillain-Barre, atau tumor otak bisa memengaruhi bagaimana tubuh mengontrol kandung kemih.

Efek Samping Obat

Beberapa obat tertentu, seperti diuretik, juga dapat mengakibatkan frekuensi buang air kecil yang tinggi namun sedikit volume. Diuretik memang dirancang untuk membantu tubuh menghilangkan air dan garam melalui urine.

Gangguan Kandung Kemih Overaktif (OAB)

Gangguan ini menyebabkan keinginan mendesak dan sering untuk buang air kecil. Seringkali, kandung kemih bahkan tidak sepenuhnya penuh saat dorongan ini terjadi.

Dalam hal sering buang air kecil tapi sedikit, sangat penting untuk mencari penanganan medis jika merasa hal tersebut bukan kondisi normal. Karena beberapa kondisi yang mendasarinya membutuhkan penanganan yang cepat agar tidak beresiko pada komplikasi serius lainnya. Jadi, sangat penting untuk selalu waspada dan perhatikan kondisi kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *