Sekolah

Peran Fasilitator Berarti Mengubah Peran Pendidik Menjadi Guru

31
×

Peran Fasilitator Berarti Mengubah Peran Pendidik Menjadi Guru

Sebarkan artikel ini
Peran Fasilitator Berarti Mengubah Peran Pendidik Menjadi Guru

Perubahan dalam dunia pendidikan saat ini telah membawa perubahan besar dalam peran para pendidik, yang kini lebih dikenal sebagai fasilitator. Fasilitator memiliki peran yang sangat berbeda dari peran pendidik tradisional yang lebih bersifat otoriter dan kaku dalam penyampaian ilmu. Melalui peran ini, para guru berkembang menjadi individu yang lebih mampu memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi kepada para peserta didik.

Fungsi Fasilitator Dalam Proses Belajar-Mengajar

Sebagai fasilitator, guru berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses belajar-mengajar, sehingga anak didik dapat merasa nyaman dan percaya diri untuk berpartisipasi dan mencapai potensi maksimal mereka. Berikut adalah beberapa fungsi penting yang diemban oleh para guru sebagai fasilitator:

1. Mengakomodasi Kebutuhan dan Keberagaman Peserta Didik

Setiap anak didik memiliki kebutuhan dan latar belakang yang berbeda. Namun demikian, pendidikan yang inklusif menjadi suatu kriteria utama yang harus ada dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, fasilitator harus pandai mengakomodasi berbagai kebutuhan dan keberagaman tersebut dengan mengidentifikasi kemampuan individu, gaya belajar, dan kebutuhan spesifik mereka.

2. Merancang Metode Pembelajaran yang Efektif

Dalam proses belajar-mengajar, metode yang digunakan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Fasilitator dituntut untuk merancang metode pembelajaran yang efektif dengan tetap mengacu pada kurikulum. Metode ini seharusnya variatif dan dapat menumbuhkan rasa antusias siswa untuk belajar.

3. Memberdayakan dan Melibatkan Peserta Didik

Fasilitator harus mampu membantu peserta didik untuk menjelaskan, mencoba dan menggali ide serta pemikiran mereka secara mandiri. Mereka diharapkan dapat menjadi pendengar yang baik, mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran kreatif dan kritis, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk bereksplorasi dalam setiap proses belajar.

4. Memberikan Bimbingan dan Dukungan

Dalam proses belajar-mengajar, tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Beberapa mungkin membutuhkan dukungan tambahan agar dapat mencapai potensi maksimal mereka. Sebagai fasilitator, guru harus menerima perbedaan ini dan memberikan dukungan serta bimbingan yang diperlukan untuk mengatasi hambatan belajar yang dialami oleh siswa.

5. Melakukan Evaluasi Belajar

Fasilitator bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik. Evaluasi ini penting untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dijalankan dan sebagai bahan masukan untuk perbaikan metode pembelajaran di masa mendatang.

Kesimpulan

Peran fasilitator menjadi sebuah pendekatan yang lebih adaptif dan prosesif dalam dunia pendidikan. Melalui peran ini, para guru tidak lagi hanya sebagai pemberi informasi melainkan menjadi individu yang bisa menjadi fasilitator, mentor, dan inspirator bagi peserta didik. Dengan perubahan ini, diharapkan proses belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat menciptakan generasi penerus yang cerdas, kreatif dan inovatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *