Buku

Perbedaan Hukum Objektif dan Hukum Subjektif Beserta Contohnya serta Hubungan Antara Hak dengan Kewajiban

39
×

Perbedaan Hukum Objektif dan Hukum Subjektif Beserta Contohnya serta Hubungan Antara Hak dengan Kewajiban

Sebarkan artikel ini
Perbedaan Hukum Objektif dan Hukum Subjektif Beserta Contohnya serta Hubungan Antara Hak dengan Kewajiban

Hukum merupakan sarana penting dalam masyarakat untuk mengatur perilaku dan menentukan batas-batas tindakan yang dapat diterima. Dalam mengeksplorasi konsep hukum, dua istilah yang sering muncul, yaitu hukum objektif dan hukum subjektif. Meskipun memiliki akar kata yang sama, dua istilah ini memiliki makna dan aplikasi yang berbeda. Di sisi lain, konsep hak dan kewajiban juga saling berkaitan dalam konteks hukum. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita diskusikan perbedaan hukum objektif dan hukum subjektif beserta contohnya dan hubungan antara hak dengan kewajiban.

Hukum Objektif dan Hukum Subjektif

Hukum Objektif

Hukum objektif merujuk pada sekumpulan peraturan dan norma yang berlaku luas, yang diatur dan ditegakkan oleh negara atau organisasi berwenang. Hukum objektif berfungsi untuk mendirikan kerangka hukum di mana individu dan entitas dapat beroperasi. Contoh hukum objektif termasuk undang-undang seperti hukum pidana, hukum perdata, dan hukum dagang yang berlaku di suatu yurisdiksi.

Hukum Subjektif

Sementara itu, hukum subjektif merujuk kepada hak-hak dan kewajiban individu atau entitas yang diakui atau diberikan oleh hukum objektif. Dengan kata lain, hukum subjektif merupakan Implementasi dari hukum objektif terhadap subjek hukum tertentu. Contoh dari hukum subjektif adalah hak milik seseorang atas rumah (berdasarkan hukum perdata), atau hak seorang warga negara untuk memilih dalam pemilu (berdasarkan hukum konstitusi).

Hubungan Antara Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban adalah dua sisi dari mata uang yang sama dalam hukum. Setiap hak yang ada biasanya diimbangi oleh kewajiban. Misalnya, jika Anda memiliki hak milik atas properti, Anda juga memiliki kewajiban untuk memastikan properti tersebut tidak digunakan untuk tujuan yang melanggar hukum.

Sebaliknya, kewajiban seringkali tidak bisa dilepaskan tanpa melepaskan hak terkait. Mengambil contoh hak memilih, setiap warga negara yang mempunyai hak untuk memilih juga mempunyai kewajiban untuk menggunakan haknya tersebut dengan bijak, untuk kebaikan bersama, bukan semata-mata kepentingan pribadi.

Jadi, hubungan antara hak dan kewajiban adalah bahwa mereka saling melengkapi dan membentuk dasar dari hukum subjektif.

Jadi, Jawabannya Apa?

Hukum objektif dan hukum subjektif masing-masing merujuk pada peraturan umum yang berlaku dan implementasinya terhadap individu atau entitas. Sedangkan hubungan antara hak dan kewajiban adalah bahwa mereka saling melengkapi dan saling terkait dalam konteks hukum subjektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *