Pendahuluan
Sejarah Indonesia mencatat betapa perjuangan menuju NKRI penuh dengan kejadian bersejarah yang mencakup berbagai aspek. Salah satu elemen penting adalah peristiwa yang terjadi di Jawa Barat, yakni tuntutan rakyat untuk membubarkan Negara Pasundan dan bergabung dengan Pemerintah Republik Indonesia. Untuk memahami situasi ini, kita harus mempelajari periode pasca-kemerdekaan di Indonesia.
Pembentukan Negara Pasundan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, kondisi politik di Indonesia menjadi rumit. Belanda, yang tidak menerima kemerdekaan Indonesia, berusaha mengambil alih kembali melalui politik adu domba. Dalam upayanya, dengan siasat licik, Belanda mendirikan negara boneka di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya adalah Negara Pasundan yang didirikan pada 28 Mei 1948.
Negara Pasundan di Jawa Barat, pimpinan Wiranatakusumah IV, menjadi penentang bagi Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang berpusat di Yogyakarta. Langkah Belanda ini menimbulkan kemarahan dan perlawanan dari rakyat dan tokoh Indonesia, terutama rakyat Jawa Barat.
Pertentangan Rakyat dan Pembubaran Negara Pasundan
Rakyat Jawa Barat tidak menerima pembentukan Negara Pasundan karena merasa bahwa hal itu bukanlah representasi keinginan mereka yang sejati. Melainkan sebuah upaya Belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, Negara Pasundan dianggap merampas hak-hak rakyat Jawa Barat untuk bergabung dengan pemerintah pusat di Yogyakarta.
Aksi-aksi perlawanan dilakukan oleh rakyat dan pejuang kemerdekaan. Gerakan bawah tanah seperti enak-beuligan (gerakan hitam) dan gembrong (gerakan simpatisan Tentara Republik Indonesia) menggugah rakyat Jawa Barat untuk melawan. Dengan berbagai upaya, rakyat Jawa Barat berhasil menggilas Negara Pasundan hingga puncaknya pada peristiwa RENGASDENGKLOK.
Pada 14 November 1948, melalui Deklarasi Rengasdengklok, rakyat Jawa Barat memproklamirkan pembubaran Negara Pasundan dan menuntut bergabung kembali dengan Pemerintah Republik Indonesia. Proklamasi ini dilanjutkan dengan upacara serah terima kedaulatan dari Negara Pasundan ke Pemerintah Republik Indonesia pada 11 Maret 1950.
Kesimpulan
Peristiwa yang menjadi titik balik dalam sejarah Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya adalah ketidakpuasan dan perlawanan rakyat terhadap pembentukan Negara Pasundan oleh Belanda. Mereka menunjukkan semangat kebangsaan yang kuat dan berhasil mengakhiri keberadaan negara boneka tersebut dan menyatukan diri dengan Pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa ini penting dikenang sebagai bagian dari perjuangan Indonesia menuju Kesatuan dan Persatuan, memberikan arti penting akan keberanian dan tekad rakyat untuk berjuang demi kemerdekaan.
Jadi, jawabannya apa? Pembubaran Negara Pasundan dan bergabungnya Jawa Barat dengan Pemerintah RI disebabkan oleh perlawanan dan keinginan kuat rakyat Jawa Barat untuk mengakhiri pemerintahan boneka Belanda dan menjadi bagian daripada negara kesatuan Republik Indonesia.