Guru

Perpecahan Umat Islam Tidak Terjadi di Zaman

36
×

Perpecahan Umat Islam Tidak Terjadi di Zaman

Sebarkan artikel ini
Perpecahan Umat Islam Tidak Terjadi di Zaman

Sejarah mencatat bahwa umat Islam selalu memiliki tantangan dan cobaan yang sangat besar. Salah satunya adalah perpecahan dalam umat yang menjadi penyulit dalam pencapaian kesejahteraan bersama. Pendapat dan pandangan yang berbeda-beda seputar hukum dan ajaran Islam seringkali membuat umat Islam pecah dan terpecah-belah. Namun, apakah hal ini juga terjadi pada zaman dahulu?

Pada era silam, kerajaan Islam berdiri dengan kokoh berkat kekompakan dan persatuan umat Islam. Sebagai misal, pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat, umat Islam bersatu dalam satu visi dan misi. Putusan hukum dan interpretasi ajaran Islam tidak menimbulkan konflik besar, sehingga perpecahan umat Islam tidak terjadi. Perpecahan di saat-saat itu tidak ada, karena kaum Muhajirin dan Anshar, dua kelompok besar dalam umat Islam, saling bersatu dan mendukung satu sama lain.

Meski beberapa konflik kecil mungkin muncul, namun penyelesaiannya selalu diselesaikan dengan musyawarah dan kebijaksanaan, bukan dengan pertikaian dan perpecahan. Kala itu, perbedaan pendapat ditempatkan dalam kapasitas konstruktif, bukan destruktif.

Namun, masa ini tidak bertahan lama. Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, perpecahan mulai terjadi dalam umat Islam. Berbagai kelompok dengan pandangan dan pemahaman yang beragam muncul, mulai dari kelompok politik hingga kelompok teologi. Namun, meskipun begitu, tidak bisa dibilang bahwa perpecahan ini ada pada zaman Nabi atau pada zaman para Sahabat.

Memahami sejarah ini penting bagi kita sebagai umat Islam zaman sekarang. Tantangan bagi umat Islam pada masa sekarang tentunya lebih besar dan lebih beragam. Oleh karena itu, kita dituntut untuk lebih mampu bersatu dan saling bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini.

Tugas kita sebagai umat Islam bukan saja menjaga diri dari perpecahan, tapi juga berusaha membangun tali persaudaraan dan kesepahaman antar sesama. Semoga kita dapat merenung dan belajar dari sejarah ini, dengan demikian, kita dapat mewujudkan umat Islam yang lebih kuat dan lebih bersatu di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *