Di era globalisasi dan teknologi yang serba canggih ini, perubahan perilaku konsumen menjadi sangat dinamis. Salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah tumbuhnya konsumtifisme dalam masyarakat. Konsumtif, yaitu sikap yang cenderung boros dalam menggunakan uang untuk kepentingan konsumsi barang dan/atau jasa, telah menjadi gaya hidup yang dominan di banyak masyarakat. Fenomena ini tidak hanya dijumpai di kota-kota besar, tetapi juga merambah ke daerah-daerah pedesaan.
Peningkatan sikap konsumtif dalam masyarakat bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Teknologi dan Media
Media dan teknologi, khususnya internet, telah mendukung proses globalisasi yang membuat informasi dan produk dari seluruh dunia dapat dengan mudah diakses. Melalui media sosial, iklan, dan berbagai platform e-commerce, konsumen ditawarkan berbagai macam produk dengan berbagai penawaran yang menggoda. Hal ini mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif dan mendorong sikap konsumtif.
Budaya Konsumen
Nilai-nilai yang berkembang di masyarakat juga dapat mempengaruhi perilaku konsumtif. Misalnya, munculnya ‘budaya hedonisme’ yang mendorong individu untuk mencari kesenangan instan dan mengkonsumsi barang berlebihan sebagai bagian dari ekspresi diri. Selain itu, budaya konsumen yang erat kaitannya dengan ‘budaya prestise’ juga mempengaruhi perilaku konsumtif masyarakat. Individu di dalam masyarakat cenderung mengukur status sosialnya berdasarkan barang yang dikonsumsi.
Persaingan Bisnis dan Industri
Dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan, banyak perusahaan dan industri yang melakukan berbagai strategi pemasaran agresif dan inovatif. Berbagai promo dan diskon, hadiah, gimik, dan sejenisnya seringkali digunakan untuk menarik konsumen. Meskipun strategi ini cukup berhasil menggerakkan penjualan, hal ini juga memberi dampak negatif yaitu mendorong sikap konsumtif dalam masyarakat.
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan pendapatan juga bisa menjadi faktor yang mendorong sikap konsumtif. Ketika pendapatan meningkat, kecenderungan untuk mengkonsumsi juga meningkat. Motif konsumsi pun berubah, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier yang umumnya bersifat mewah dan prestise.
Perubahan masyarakat menjadi konsumtif ini memang perlu diwaspadai. Selain memicu terjadinya pemborosan dan konsumsi berlebihan yang bisa merugikan keuangan individu, sikap konsumtif juga berpotensi memicu berbagai masalah ekonomi dan lingkungan, sehingga perlu ada penyadaran dan pembentukan sikap hemat serta bijaksana dalam konsumsi.