Prasasti Tugu, sebuah peninggalan sejarah yang berasal dari abad ke-4 Masehi, merupakan salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara yang ditemukan di wilayah Jakarta Utara. Prasasti ini memegang peranan penting dalam sejarah Indonesia, karena menjadi contoh sumber sejarah yang dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Prasasti Tugu dapat menjadi contoh sumber sejarah berdasarkan bentuknya.
Latar Belakang Prasasti Tugu
Pada tahun 1911, R. Pandji Sosrohadikoesoemo, seorang ahli purbakala dari Indonesia, menemukan Prasasti Tugu di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Prasasti ini dicirikan dengan adanya tulisan yang terpahat pada batu. Tulisan yang terdapat pada Prasasti Tugu menggunakan aksara Pallawa. Prasasti ini memuat informasi seputar kehidupan dan peristiwa yang terjadi pada zaman Kerajaan Tarumanagara, termasuk pembangunan waduk dan saluran irigasi oleh Raja Purnawarman.
Pentingnya Bentuk Dalam Sumber Sejarah
Dalam kajian sejarah, terdapat beragam jenis sumber sejarah yang dapat digolongkan berdasarkan bentuk, antara lain: artefak, prasasti, naskah, bangunan, dan sisa-sisa kehidupan manusia. Bentuk-bentuk sumber sejarah ini memungkinkan sejarawan untuk mempelajari peristiwa atau kehidupan di masa lalu.
Pada prasasti, informasi yang terdapat di dalamnya secara langsung terkode dalam bentuk tulisan yang terpahat pada bahan padat seperti batu, logam, atau kayu. Bentuk tersebut membuat prasasti dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan sumber sejarah berwujud lainnya, seperti naskah yang mudah rusak. Karena itu, prasasti menjadi sumber yang sangat berharga dalam mengungkap sejarah.
Mengapa Prasasti Tugu Merupakan Contoh Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya
Prasasti Tugu merupakan contoh sumber sejarah berdasarkan bentuknya karena beberapa alasan, antara lain:
- Prasasti Tugu terbuat dari batu alam yang keras, sehingga mampu bertahan lebih lama dibandingkan sumber dengan bahan lain.
- Tulisan yang terpahat pada Prasasti Tugu memuat informasi sejarah tentang Kerajaan Tarumanagara, termasuk periode pemerintahan Raja Purnawarman.
- Bentuk prasasti ini memungkinkan sejarawan untuk mempelajari kehidupan pada masa lalu, terutama berkaitan dengan inovasi di bidang teknologi dan peradaban.
- Aksara Pallawa yang digunakan dalam prasasti ini menunjukkan bahwa Tarumanagara memiliki hubungan dengan Kera
jaan India pada masa itu, sehingga menjadi bukti interaksi antarbudaya pada masa lalu.
Jadi, jawabannya apa? Prasasti Tugu merupakan contoh sumber sejarah berdasarkan bentuknya yaitu prasasti, karena informasi sejarah yang dikandungnya dapat dilihat dan dipahami melalui bentuk fisik prasasti tersebut.