Semakin hari, semakin akrab saja kita dengan gagasan bahwa pendidikan karakter atau budi pekerti harus diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan formal. Misalnya di Indonesia, dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan budi pekerti bangsa. Bagaimana cara yang paling tepat untuk menguatkan nilai-nilai budi pekerti bagi murid?
Program Pendidikan Karakter
Program pendidikan karakter dapat diterapkan sebagai cara guru meningkatkan budi pekerti murid. Program ini memiliki tujuan untuk membentuk karakter positif pada spektrum yang luas, termasuk kejujuran, rasa bertanggung jawab, rasa hormat, dan empati. Pendidikan karakter ini tidak hanya didukung oleh guru di dalam kelas, tetapi juga oleh orang tua dan bagian integral dari lingkungan sekolah.
Kurikulum Terintegrasi
Nilai-nilai budi pekerti dapat diajarkan secara sistematis melalui kurikulum terintegrasi. Seni, olahraga, dan mata pelajaran lainnya dapat disempurnakan dengan etika dan moral. Misalnya, dalam pelajaran olahraga, murid dapat diajarkan tentang sportivitas, kerjasama tim, dan nilai kerendahan hati dalam menang dan kalah.
Peran Guru sebagai Model
Program yang paling tepat dan efektif adalah membuat guru sebagai model perilaku yang baik. Anak adalah peniru utama, dan mereka membutuhkan model untuk menunjukkan perilaku yang diinginkan. Sekolah dan guru harus berkomitmen untuk menjadi role model bagi murid, seperti berbicara dengan sopan, berlaku adil, dan bersikap hormat kepada semua orang.
Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat
Program penguatan budi pekerti juga melibatkan orang tua dan masyarakat. Sekolah bisa merancang kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat, seperti kunjungan kerja industri, kunjungan ke panti asuhan atau rumah sakit, dan lainnya. Hal ini memungkinkan anak untuk melihat dan merasakan secara langsung bagaimana perilaku yang baik diterapkan dalam kehidupan nyata.
Dengan pendekatan holistik dan inklusif, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang mengedepankan nilai-nilai budi pekerti. Membangun karakter bukan hanya tentang mengajarkan apa yang benar dan salah, tetapi mengajarkan murid untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan menghargai keberagaman.
Dengan demikian, program yang paling tepat yang dapat dibuat guru untuk menguatkan budi pekerti bagi murid adalah integrasi nilai-nilai etika dan moral dalam semua aspek pendidikan, menghadirkan pendidikan karakter, membuat guru sebagai role model, serta melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan.
Jadi, jawabannya apa? Program yang paling efektif adalah pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak dalam pendidikan, dengan guru sebagai model, diintegrasikan ke dalam kurikulum dan didukung oleh partisipasi aktif dari orang tua dan masyarakat.
