Sekolah

PT Linggarjati: Dari Transaksi Manual ke Otomatis dan Dampaknya pada Jumlah Sampel

56
×

PT Linggarjati: Dari Transaksi Manual ke Otomatis dan Dampaknya pada Jumlah Sampel

Sebarkan artikel ini
PT Linggarjati: Dari Transaksi Manual ke Otomatis dan Dampaknya pada Jumlah Sampel

PT Linggarjati adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail yang setiap harinya menangani volume transaksi sekitar 5000 transaksi. Menyediakan berbagai macam produk konsumen, PT Linggarjati telah melakukan sejumlah perubahan dalam sistem operasional mereka selama satu dekade terakhir.

Mulai tahun 2010 sampai 2015, perusahaan masih menggunakan sistem pembayaran yang berbasis faktur manual. Faktur dicetak dan kemudian, setelah pembayaran diterima, diotorisasi dengan cara membubuhkan stempel “paid”. Pendekatan ini tentu membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar, mengingat volume transaksi harian yang mencapai 5000an.

Pada tahun 2016, PT Linggarjati mengubah sistemnya. Mereka mengadopsi mesin kasir otomatis yang mampu mendeteksi penjualan barang melalui scan barcode dan menghasilkan faktur otomatis dengan nomor urut yang sudah terkomputerisasi. Perubahan ini mewujudkan efisiensi dan akurasi yang lebih besar dalam proses transaksi.

Perbedaan antara dua periode ini tentunya memiliki kaitan yang erat dengan jumlah sampel yang akan digunakan dalam konteks penelitian atau evaluasi terhadap performa perusahaan. Pada periode manual, jumlah sampel yang diambil mungkin lebih sedikit dibandingkan dengan periode otomatis. Beberapa alasan yang mendasari hal ini antara lain karena proses pendokumentasian dan pengumpulan data yang lebih sulit pada periode manual. Selain itu, faktur-faktur manual mungkin bisa hilang atau rusak oleh berbagai alasan.

Sedangkan pada periode otomatis, mesin kasir memungkinkan untuk melacak setiap transaksi secara elektronik. Ini berarti bahwa data penjualan dapat dengan mudah diakses, dan jumlah sampel yang digunakan dalam analisis dapat jauh lebih besar. Lebih banyak sampel berarti lebih banyak data, yang pada akhirnya akan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan tren dan pola yang terbaca dalam data tersebut.

Jadi, perubahan yang dibuat PT Linggarjati dalam proses transaksinya dari manual ke otomatis tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi transaksi, tetapi juga berdampak pada jumlah sampel yang dapat diambil untuk analisis. Saat menggunakan sistem otomatis, kemungkinan untuk menganalisis sampel yang lebih besar menjadi sangat mungkin.

Jadi, jawabannya apa? Perubahan dari sistem manual ke sistem otomatis yang diterapkan PT Linggarjati berdampak signifikan pada jumlah sampel yang dapat diambil untuk analisis, dengan sistem otomatis memungkinkan pengambilan sampel yang lebih banyak dan akurat dibandingkan dengan sistem manual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *