Buku

PT Perkasa Bergerak pada Penyediaan Komputer Jinjing: Frekuensi Pemesanan dan Biaya Total Persediaannya

287
×

PT Perkasa Bergerak pada Penyediaan Komputer Jinjing: Frekuensi Pemesanan dan Biaya Total Persediaannya

Sebarkan artikel ini
PT Perkasa Bergerak pada Penyediaan Komputer Jinjing: Frekuensi Pemesanan dan Biaya Total Persediaannya

Sebagai salah satu perusahaan kelas dunia, PT Perkasa bergerak di bidang penyediaan komputer jinjing, memasok pasar dengan produk berkualitas tinggi dan layanan luar biasa. Dengan kebutuhan tahunan sebanyak 600.000 unit dan biaya pesan sebesar IDR 100.000 serta biaya simpan IDR 48 per unit, perusahaan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara memenuhi permintaan dan meminimalkan biaya persediaan. Strategi pengelolaan yang tepat sangat penting dalam mencapai ini.

Frekuensi Pemesanan PT Perkasa

Frekuensi pemesanan adalah jumlah kali perusahaan melakukan pemesanan dalam jangka waktu tertentu, dalam hal ini, setahun. Umumnya, perusahaan akan berusaha memaksimalkan efisiensi pesanan, seringkali dengan membagi kebutuhan total dengan jumlah yang dipesan setiap kali.

Dalam kasus PT Perkasa, dengan asumsi perusahaan memesan sama banyak setiap waktu, frekuensi pemesanan dapat dihitung sebagai pembagian kebutuhan tahunan (600.000 unit) dengan jumlah unit dalam setiap pesanan. Sayangnya, tidak ada informasi spesifik tentang berapa jumlah unit dalam setiap pesanan, jadi kami tidak dapat menghitung frekuensi pemesanan dengan data yang diberikan.

Jumlah Pesanan

Dalam hal jumlah pesanan yang dibutuhkan PT Perkasa setiap tahun, ini cukup jelas dari data yang diberikan. Setiap tahun, PT Perkasa membutuhkan sebanyak 600.000 unit komputer jinjing untuk memenuhi permintaan pasar.

Biaya Total Persediaan PT Perkasa

Dalam menghitung biaya total persediaan, ada dua biaya utama yang perlu dipertimbangkan: biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya pesan ini dihitung dengan mengalikan biaya per pesan (IDR 100.000) dengan frekuensi pemesanan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita tidak memiliki cukup data untuk menghitung ini.

Biaya penyimpanan, di sisi lain, dihitung dengan mengalikan biaya per unit penyimpanan (IDR 48) dengan rata-rata penyimpanan (biasanya setengah dari jumlah pesanan, asumsinya setiap pesanan sama besar dan menghabiskan waktu yang sama dalam penyimpanan). Lagi-lagi, tanpa mengetahui jumlah unit dalam setiap pesanan, kita tidak dapat menghitung ini.

Meskipun kita tidak dapat menghitung nilai persis, jelas bahwa PT Perkasa berinvestasi secara signifikan di dalam pengadaan dan penyimpanan persediaan setiap tahunnya.

Jadi, jawabannya apa? Tanpa lebih banyak informasi mengenai jumlah pesanan spesifik dalam setiap pesanan, kita tidak bisa memberikan jawaban pasti. Tapi apa yang pasti adalah bahwa PT Perkasa harus mempertimbangkan berbagai faktor, baik biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan, untuk memaksimalkan efisiensi dan keuntungan mereka dalam penyediaan komputer jinjing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *