Sebagai penggemar fotografi, Rama telah menabung dan mengkonsolidasikan dana sejumlah Rp. 4.500.000 untuk investasi dalam teknologi fotografi digital. Salah satu peralatan fotografi yang akan ia beli adalah kamera digital yang berharga Rp. 2.500.000, yang cukup berat bagi kantongnya. Namun, dengan kebijakan diskon 20% oleh penjual, Rama melihat kesempatan ini sebagai jalan untuk memperkaya peralatan fotografi digitalnya.
Diskon 20% dari harga kamera menghasilkan pengurangan harga sebesar Rp. 500.000 (20% dari Rp. 2.500.000), sehingga Rama hanya perlu membayar Rp. 2.000.000 untuk kamera tersebut. Keputusannya untuk memanfaatkan diskon ini tidak hanya berarti penghematan, tetapi juga peluang untuk alokasi anggaran lainnya.
Namun, selain kamera digital, Rama juga membutuhkan alat komunikasi baru, yaitu handphone yang harganya mencapai Rp. 1.500.000. Dengan demikian, separuh dari anggaran yang awalnya diperuntukkan untuk kamera digital, digunakan untuk membiayai pembelian handphone baru.
Setelah membeli kamera digital berharga Rp. 2.000.000 dan handphone Rp. 1.500.000, total pengeluaran Rama adalah Rp. 3.500.000. Mengingat awalnya Rama memiliki Rp. 4.500.000, kini ia memiliki sisa uang sebesar Rp. 1.000.000 (Rp. 4.500.000 – Rp. 3.500.000).
Sebagai individu yang cerdas secara finansial, Rama telah menunjukkan bagaimana strategi belanja yang cerdas dan memanfaatkan diskon dapat menguntungkan konsumen, mendorong efisiensi dalam pengeluaran, dan memungkinkan alokasi dana untuk keperluan lainnya.
Jadi, jawabannya apa? Rama memiliki sisa uang sebesar Rp. 1.000.000 setelah membeli kamera digital dan handphone.