Rangkaian lampu yang digunakan di rumah-rumah biasanya disusun dalam beberapa cara berbeda. Dua jenis rangkaian yang paling umum adalah rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian Seri
Dalam rangkaian seri, setiap lampu dihubungkan satu demi satu sepanjang rangkaian yang sama. Artinya, arus listrik melalui setiap lampu secara berurutan. Kelemahan dari jenis rangkaian ini adalah jika satu lampu padam (misalnya lampu tersebut rusak), maka semua lampu lain dalam rangkaian juga akan padam.
Ini disebabkan oleh karena dalam rangkaian seri, jika satu lampu padam, maka sirkuit terputus dan arus listrik tidak dapat mengalir ke lampu lainnya. Meskipun demikian, rangkaian ini masih sering digunakan dalam konfigurasi lampu natal atau lampu hias yang tidak benar-benar mengganggu fungsi lampu jika sebagian dari lampunya tidak menyala.
Rangkaian Paralel
Sebaliknya, dalam rangkaian paralel, setiap lampu dihubungkan secara terpisah ke sumber listrik. Ini berarti jika satu lampu padam, lampu lainnya akan tetap menyala karena masing-masing memiliki jalur tersendiri ke sumber listrik. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar lampu di rumah-rumah diatur dalam rangkaian paralel.
Keuntungan lain dari rangkaian paralel adalah fleksibilitas. Anda dapat mematikan atau menyalakan lampu dalam beberapa bagian rumah tanpa mempengaruhi lampu di bagian rumah lainnya. Misalnya, Anda dapat mematikan lampu di kamar tidur sementara lampu di dapur atau ruang tamu masih menyala.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, jenis rangkaian lampu yang menjadi standar di rumah-rumah adalah rangkaian paralel, meskipun rangkaian seri masih digunakan dalam situasi tertentu. Pemahaman tentang sifat dan fungsi dari kedua jenis rangkaian ini sangat penting dalam pengetahuan tentang penerangan dan sirkuit listrik rumahan. Dengan latar belakang ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang pemasangan dan pemeliharaan lampu di rumah Anda.