Teknik diskriminasi harga adalah suatu strategi di mana perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama, tergantung pada konsumen. Salah satu teknik diskriminasi harga yang mana kelompok pembeli yang berbeda dikenakan harga yang berbeda biasanya disebut sebagai “diskriminasi harga tingkat ketiga”. Teknik ini didasarkan pada kesediaan konsumen untuk membayar harga yang berbeda berdasarkan preferensi pribadi, status ekonomi, lokasi geografis, dan faktor lainnya.
Diskriminasi Harga Tingkat Ketiga
Dalam diskriminasi harga tingkat ketiga, penjual memilih untuk mendiskriminasi harganya berdasarkan karakteristik konsumen dan faktor situasional. Targetnya adalah untuk mengeksploitasi perbedaan dalam elastisitas permintaan dari kelompok pelanggan yang berbeda untuk memaksimalkan keuntungan.
Strategi ini mengidentifikasi kelompok-kelompok yang berbeda dan menetapkan tarif yang berbeda untuk masing-masing. Misalnya, pengecer mungkin membebankan harga yang lebih tinggi kepada konsumen yang tinggal di daerah kelas atas, dalam asumsi bahwa mereka mampu membayar lebih. Atau, perusahaan penerbangan menetapkan harga yang berbeda berdasarkan waktu pemesanan.
Cara Kerja dan Kasus Penerapan
Teknik ini bekerja dengan melihat siapa yang lebih mampu atau lebih bersedia membayar untuk suatu produk atau jasa. Misalnya, restoran mewah mungkin mematok harga tinggi karena pelanggannya, yang umumnya berada pada kelas ekonomi tinggi, bersedia membayarnya.
Perusahaan juga mungkin menetapkan harga yang berbeda berdasarkan lokasi. Contohnya, pengecer fashion bisa menjual pakaian yang sama dengan harga yang berbeda-beda di kota besar dibandingkan dengan kota kecil karena perbedaan daya beli dan permintaan.
Demikian pula, dalam industri transportasi, biaya tiket kereta api dan bus seringkali bervariasi berdasarkan waktu perjalanan, umur pelanggan, atau status mahasiswa.
Kelebihan dan Kekurangan
Teknik ini menguntungkan produsen karena mereka dapat memaksimalkan keuntungan dengan menjual ke segmen pasar yang bersedia membayar lebih. Sementara itu, sebagian konsumen mungkin mendapatkan manfaat dari diskriminasi harga ini karena mereka mendapat produk atau jasa dengan harga yang lebih murah jika mereka termasuk dalam segmen pasar yang dianggap kurang mampu atau kurang bersedia membayar tinggi.
Sebaliknya, teknik ini dapat merugikan konsumen yang membayar lebih tinggi. Selain itu, teknik ini dapat menciptakan persaingan yang tidak sehat dan distorsi pasar jika digunakan dengan tidak etis atau tanpa ada regulasi yang tepat.
Kesimpulan
Diskriminasi harga adalah alat yang efektif bagi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan mereka dengan memanfaatkan perbedaan dalam perilaku konsumen. Diskriminasi harga tingkat ketiga, yang didasarkan pada preferensi, status ekonomi, dan lokasi pelanggan, merupakan satu teknik yang sering digunakan di berbagai sektor industri.
Jadi, jawabannya apa? Diskriminasi harga tingkat ketiga adalah salah satu teknik di mana kelompok pembeli yang berbeda dikenakan harga yang berbeda.