Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Firli Bahuri, kini menjadi sorotan setelah Saut Situmorang, anggota Komisi III DPR RI mendorong Polda Metro Jaya agar segera menetapkan Firli Bahuri menjadi tersangka.
Menurut Saut Situmorang, hal ini berkaitan dengan isu kasus dugaan suap yang melibatkan jajaran pejabat KPK oleh sejumlah pihak. Pada bulan September 2021, isu tersebut mulai mencuat saat penyidik KPK menangkap Harun Abdurahman, Walikota Tanjungbalai periode 2013-2018, yang menyebut adanya pemberian suap oleh tim sukses Walikota terpilih Herman della Pardede kepada Firli Bahuri serta beberapa komisioner KPK lainnya.
Saut Situmorang mengungkapkan bahwa proses hukum harus segera berjalan bagi pejabat KPK yang dirugikan, termasuk Firli Bahuri. Begini penjelasan politisi Partai Demokrat itu.
Dugaan Peran Firli Bahuri
Saut Situmorang menyebut bahwa melalui informasi yang didapatkan, Firli Bahuri diduga mengambil peran yang strategis dalam dugaan pemberian suap dari Herman della Pardede, yakni memastikan kemenangan dalam pertarungan pemilihan kepala daerah Tanjungbalai periode 2021-2026.
Polda Metro Jaya Sebagai Penyelidik
Penyelidikan terhadap Firli Bahuri serta dugaan suap yang terjadi diinternal KPK harus dilakukan oleh Polda Metro Jaya, menurut Saut Situmorang. Sebagai penegak hukum, Polda Metro Jaya diharapkan bisa mengungkap isu yang mencuat belakangan dan segera menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka.
Tuntutan Pemecatan Firli Bahuri
Atas dugaan keterlibatan Firli Bahuri dalam kasus suap ini, Saut Situmorang juga menuntut agar Presiden Joko Widodo memberhentikan Firli Bahuri dari jabatannya. Menurut Saut, pemecatan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK akan menjadi langkah penting untuk menjaga marwah lembaga antikorupsi tersebut.
Ketegasan Kejaksaan dan Kepolisian
Selain menuntut kejelasan soal penetapan tersangka Firli Bahuri, Saut Situmorang juga menegaskan bahwa kejaksaan dan kepolisian harus tegas dalam menangani kasus suap diinternal KPK. Ia menilai, tidak cukup hanya menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka, melainkan juga sejumlah pejabat KPK lain yang diduga terlibat.
Menanggapi tuntutan Saut Situmorang, Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan suap tersebut. Belum adanya penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka karena penegak hukum masih menunggu alat bukti yang kuat untuk menjatuhkan status tersangka. Namun, dengan semakin banyaknya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kasus ini akan segera menemui titik terang.
