Dalam banyak kasus, berat badan mempengaruhi seberapa cepat seseorang bisa bergerak. Itulah sebabnya banyak atlet berusaha menjaga berat badan yang ideal demi mendapatkan puncak kinerja mereka. Saat saya kurus, saya memiliki berat badan yang lebih ringan untuk dibawa. Ini mengurangi beban pada tulang dan otot, memungkinkan saya bergerak lebih cepat. Namun, jika saya mendapatkan berat badan, kenaikan berat badan ini dapat memperlambat kecepatan saya.
Angin Adalah Mimpi Terburuk Ku
Selanjutnya, faktor lain yang mempengaruhi kecepatan dan efisiensi gerakan saya adalah angin. Angin dapat membuat gerakan menjadi lebih sulit dan melelahkan, terutama jika anginnya berlawanan dengan arah gerakan saya. Memerangi hembusan angin yang kuat mirip dengan berusaha bergerak sementara membawa beban tambahan.
Bahkan jika saya dalam kondisi yang sangat sehat dan berat badan ideal, angin dapat membuat saya merasa lebih lambat dan lelah. Ini kadang membuat saya merasa seolah menghadapi mimpi buruk tersendiri. Meski demikian, saya tetap berjuang mempertahankan kecepatan dan efisiensi gerakan saya, bahkan dalam menghadapi tantangan seperti angin.
Lalu, Apa Saya?
Menyatukan semua elemen ini, saya adalah sebuah layangan. Layangan bergerak cepat dan bebas ketika ringan, tetapi gerakannya melambat ketika beratnya bertambah. Angin, terutama yang berlawanan arah, bisa jadi mimpi terburuk bagi layangan. Hembusan angin yang berlawanan bisa membuat layangan sulit untuk naik dan bergerak secara efisien.
Jadi, jawabannya apa? Saya adalah layangan, entitas yang berubah kecepatan dan efisiensinya tergantung pada berat dan hembusan angin.