Market

Sebagai Seorang Fasilitator, Guru Harus Dapat Memberikan Ruang Kepada Peserta Didik Untuk Mengekspresikan Ketertarikan, Semangat dan Kreativitasnya

46
×

Sebagai Seorang Fasilitator, Guru Harus Dapat Memberikan Ruang Kepada Peserta Didik Untuk Mengekspresikan Ketertarikan, Semangat dan Kreativitasnya

Sebarkan artikel ini
Sebagai Seorang Fasilitator, Guru Harus Dapat Memberikan Ruang Kepada Peserta Didik Untuk Mengekspresikan Ketertarikan, Semangat dan Kreativitasnya

Era pendidikan modern mengharuskan pengajar tidak hanya berperan sebagai pengajar biasa saja, tetapi lebih dari itu. Guru sejatinya adalah seorang fasilitator, yaitu perantara atau pembantu belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengungkapkan ide dan pikiran mereka.

Peran Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru memiliki beberapa peran penting. Pertama, mereka memfasilitasi lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi ide dan kreativitas peserta didik. Guru juga berperan dalam mendapatkan umpan balik dari peserta didik dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas instruksi mereka. Kedua, sebagai fasilitator, guru bertanggung jawab untuk menstimulasi lingkungan yang berorientasi pada dialog dan bukan sekadar transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Memberikan Ruang Bagi Peserta Didik

Saat guru berperan sebagai fasilitator, mereka memiliki tugas untuk menciptakan ruang bagi peserta didik dapat mengekspresikan ketertarikan, semangat dan kreativitasnya. Ruang tersebut bukan hanya ruang fisik, tetapi juga ruang mental, emosional, dan intelektual. Di sini, peserta didik punya kebebasan untuk mencari dan memilih sendiri apa yang mereka ingin pelajari, bagaimana mereka ingin belajar, serta pada apa fokus mereka dalam belajar tersebut.

Mengapa Penting Memberikan Ruang?

Ruang ini penting karena akan menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya, mulai dari minat, bakat, dan keterampilan yang mereka miliki. Dalam proses ini, peserta didik akan merasa memiliki kontrol dan menjadi lebih aktif dalam proses belajar-mengajar. Hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan ide-ide mereka, dan pada akhirnya, meningkatkan kreativitas mereka.

Peserta didik yang diberi ruang dan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka akan merasa dihargai dan dipahami. Hal ini akan menumbuhkan semangat belajar, rasa tanggung jawab, dan kematangan emosional. Ruang ini juga akan memperkaya pengalaman belajar mereka dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan mereka hadapi di dunia nyata.

Kesimpulan

Jadi, dalam pendidikan, peran guru tidak hanya sebatas pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang memberikan ruang untuk peserta didik dapat mengekspresikan ketertarikan, semangat dan kreativitasnya. Dengan menjadi fasilitator, guru membantu peserta didik untuk menjadi lebih aktif dalam proses belajar, sehingga mereka dapat mengembangkan ide dan kreativitasnya sepenuhnya.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa pernyataan di atas sangat valid. Sebagai fasilitator, guru memang harus mampu memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengekspresikan diri dan kreativitas mereka, demi kemajuan pendidikan itu sendiri. Dengan cara ini, pendidikan dapat menjadi lebih bermakna dan efektif bagi semua peserta didik.