Budaya kuliner Korea Selatan dikenal luas karena variasi dan keunikan yang ada. Antara ragam hidangan terkenal mereka adalah sebuah makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras. Makanan ini berukuran tebal dan panjang, bisa digunakan sebagai bahan dasar beberapa menu makanan atau bisa langsung dinikmati, terlebih dengan tambahan madu. Orang Korea, khususnya warga Insa-dong, bahkan memiliki hari selebrasi sendiri untuk makanan ini.
Profil Makanan
Makanan ini disebut Tteok (떡), sejenis kue beras yang diekstrusi, menjadi salah satu pasar kuliner utama Korea. Tteok dibuat dari tepung beras glutin atau non-glutin. Teksturnya kenyal dan lengket, dan berukuran tebal serta panjang. Ada banyak variasi Tteok, sesuai dengan metode pembuatannya, bahan-bahan tambahan, dan saat digunakan.
Penggunaan Tteok dalam Kuliner Korea
Tteok diyakini punya sejarah yang kukuh dalam budaya Korea. Oleh karena itu, Tteok bukan hanya makanan, namun juga tertanam dalam tradisi dan ritual. Ada berbagai cara untuk dinikmati Tteok.
Tteok bisa dijadikan bahan dasar beberapa menu makanan, seperti Tteokbokki, sebuah masakan populer yang berisi Tteok yang diberi saus pedas; dan Tteokguk, sup Tteok yang biasanya dimakan saat Tahun Baru Korea. Tapi, Tteok juga bisa dimakan langsung atau dengan tambahan madu, yang membuat rasa manis alami dari Tteok menjadi lebih menonjol.
Hari Selebrasi Tteok
Uniknya, warga Insa-dong, salah satu distrik di Seoul, Korea Selatan, memilih untuk merayakan makanan ini dengan membuat hari selebrasi khusus, yang disebut “Tteok Day” atau “Hari Tteok”. Selebrasi ini menjadi momen di mana para warga berbagi pengalaman dan teknik memasak Tteok, serta menikmatinya dengan berbagai cara.
Menyusun seluruh elemen ini, kita melihat bagaimana Tteok tidak sekadar makanan, melainkan simbol dari budaya Korea yang kaya dan bersejarah. Memiliki tekstur unik dan beragam cara untuk dinikmati, termasuk tambahan madu, Tteok melintasi batas makanan dan menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah Korea.