Market

Sedangkan Orang yang Berhak Menerima Zakat Disebut

20
×

Sedangkan Orang yang Berhak Menerima Zakat Disebut

Sebarkan artikel ini
Sedangkan Orang yang Berhak Menerima Zakat Disebut

Zakat adalah salah satu pilar penting dalam Islam dan ibadah sosial yang memainkan peran sentral dalam kegiatan sosial-ekonomi umat Islam. Zakat berfungsi tidak hanya sebagai pengambilan bagian dari kekayaan yang berlebihan tetapi juga sebagai alat untuk menuntun sosial dan ekonomi masyarakat. Maisalah yang sering diajukan adalah, siapakah yang berhak menerima zakat?

Sesuai dengan hukum Islam, orang yang berhak menerima zakat disebut “Mustahiq.” Secara harfiah, Mustahiq berarti ‘orang yang berhak.’ Namun dalam konteks zakat, istilah ini merujuk kepada delapan kategori orang yang ditentukan oleh Al-Quran. Berikut adalah delapan kategori tersebut:

  1. Fakir: Orang yang dalam keadaan kekurangan baik itu harta, tenaga, ataupun pekerjaan.
  2. Miskin: Seseorang yang memiliki harta namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
  3. Amil: Orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  4. Muallaf: Orang yang baru memeluk agama Islam atau yang hatinya dapat didamaikan.
  5. Riqab: Orang-orang yang menjadi budak dan membutuhkan dana untuk membeli kebebasannya.
  6. Gharimin: Orang-orang yang memiliki hutang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah: Orang-orang yang bekerja pada jalan Allah. Ini bisa mencakup mereka yang berjuang di jalan Allah atau mereka yang belajar ilmu agama.
  8. Ibnus Sabil: Orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan harta.

Pengertian dan penentuan mustahiq ini jelas menunjukkan bahwa zakat bertujuan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, syarat dan kriteria penerima zakat bukan hanya terkait dengan keadaan finansial, tetapi juga berbagai kondisi dan keadaan sosial lainnya.

Oleh karena itu, dalam menerapkan zakat, sangat penting untuk memahami baik makna dan tujuan di baliknya. Zakat saat ini penting lebih dari sebelumnya, mengingat banyaknya masalah sosial ekonomi yang terjadi. Dengan pemahaman yang benar, pelaksanaan zakat dapat menjadi lebih efektif dan membantu banyak orang.

Setiap umat Islam yang mampu seharusnya merasa beruntung bahwa mereka diberi kesempatan untuk membantu dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung melalui zakat. Ini juga menjadi pengingat bagi mereka akan kewajiban mereka terhadap masyarakat dan kontribusi mereka untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan setara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *