Buku

Sejarah Dapat Berulang pada Pola yang Sama, Tetapi dalam Waktu yang Berbeda: Pengertian Dicontohkan Dalam Peristiwa…

26
×

Sejarah Dapat Berulang pada Pola yang Sama, Tetapi dalam Waktu yang Berbeda: Pengertian Dicontohkan Dalam Peristiwa…

Sebarkan artikel ini
Sejarah Dapat Berulang pada Pola yang Sama, Tetapi dalam Waktu yang Berbeda: Pengertian Dicontohkan Dalam Peristiwa…

Sejarah adalah formalisasi catatan zaman lewat beragam kejadian yang pernah terjadi. Benar adanya bahwa sejarah merupakan lingkaran waktu besar yang mengulang dirinya sendiri – pola yang sama, namun pada waktu yang berbeda. Narrasi ini sangat umum dalam pendidikan sejarah, dengan bukti berlimpah merujuk kepada kenyataan bahwa dalam banyak kasus, peristiwa berulang dengan motif dan pola yang sama, seakan-akan sejarah berputar dalam suatu siklus.

Misalnya, kita bisa melihat penaklukan dan keruntuhan Imperium Romawi. Romawi menjadi titik tengah peradaban, sejahtera dan makmur memiliki banyak jajahan, namun akhirnya jatuh karena korupsi dalam, serangan barbar, dan penyebaran wabah penyakit. Jika kita membandingkan dengan apa yang terjadi dalam sejarah lebih modern, kita dapat menemukan paralelisme. Seperti saat Revolusi Industri di Inggris menghasilkan kemakmuran besar dan ekspansi wilayah, namun perlahan ekonomi mulai menurun seiring dengan penyebaran penyakit dan korupsi.

Melihat contoh lain, saat Demokrasi Athena yang merupakan pelopor demokrasi dan menjadi penggerak penting dalam sejarah Yunani kuno, jatuh ke tangan tirani. Motif ini terulang dalam sejarah beberapa abad kemudian ketika Prancis, yang telah melewati Revolusi dan muncul sebagai demokrasi baru, jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte, seorang diktator.

Mengapa peristiwa ini tersusun dalam pola yang sama walaupun waktu berbeda? Karena dasar manusia tetaplah sama: ambisi, keinginan, rasa takut, dan kebutuhan. Wilayah mungkin berubah, teknologi mungkin berevolusi, namun kekuatan pendorong dari sejarah – manusia itu sendiri – tetap sama. Oleh karena itu, kita melihat alur sejarah berulang kali, dalam berbagai peristiwa dan periode waktu.

Penting untuk memahami bahwa pengertian ini bukan berarti sejarah akan berulang persis dengan Kejadian sebelumnya. Hal ini tampaknya lebih sesuai bahwa sejarah tidak benar-benar berulang sendiri, melainkan manusia yang cenderung mengulangi perilaku dan tindakannya sendiri, menyebabkan pola sejarah sama dalam waktu yang berbeda. Ini mencerminkan kalimat terkenal oleh penulis George Santayana, “Orang yang tidak dapat mengingat masa lalu, di hukum untuk mengulanginya.”

Jadi, jawabannya apa? Hal ini menjelaskan bahwa manusia cenderung berulang kali membuat keputusan dan tindakan yang serupa, dalam banyak hal telah menciptakan pola yang konsisten dalam sejarah. Pada waktunya, peristiwa ini akan terulang, tetapi selalu dalam konteks baru dengan pemain, tempat, dan teknologi baru. Sesungguhnya sejarah mirip dengan sebuah kisah epos yang panjang, dengan karakter dan set yang berubah, namun dengan plot dan tema yang konsisten dan berulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *