Dalam mencari pemahaman tentang konflik masa kini dan kompleksitas geopolitik timur tengah, kita sering kali mencari jawabannya dalam sejarah. Kita mencari dalam kitab-kitab agama, mencoba untuk memahami bagaimana peran sejarah dan ajaran agama mempengaruhi kondisi saat ini. Pada tulisan ini kita akan melihat sejarah Palestina dan Israel dalam Al-Quran.
Sejarah Israel dalam Al-Quran
Israel dalam konteks Al-Quran, merujuk pada Bani Israel atau keturunan Nabi Ya’kub AS, yang merupakan putra dari Nabi Ishak, anak Nabi Ibrahim. Al-Quran banyak berbicara tentang Bani Israel, baik dari sudut pandang sejarah, moral, hukum, maupun ajaran.
Penting untuk diberikan penjelasan bahwa istilah ‘Bani Israel’ bukanlah istilah yang merujuk pada negara atau bangsa dalam konteks modern, melainkan merujuk pada komunitas etnoreligius atau kelompok etnik pada zaman tersebut. Bani Israel sering kali berada dalam konflik dengan bangsa-bangsa lain sekitar mereka, namun mereka juga memiliki masa-masa damai dan perkembangan.
Sejarah Palestina dalam Al-Quran
Untuk memahami sejarah Palestina dalam Al-Quran, pertama kita harus memahami bahwa sebutan “Palestina” tidak secara langsung disebut dalam Al-Quran. Namun, wilayah yang dikenal sebagai Palestina saat ini, memang memiliki sejarah dan eksistensi dalam konteks quranic, sering kali disebut dengan istilah “Al-Ardh al-Muqaddasah” (Tanah yang Diberkati) atau “Al-Ardh al-Mubarakah” (Tanah Suci).
Al-Quran menegaskan bahwa tanah tersebut diberikan kepada Bani Israel sebagai amanah setelah mereka diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Mesir di bawah kepemimpinan Musa AS. Namun, hak tersebut bukanlah hak mutlak dan abadi, melainkan sewaktu-waktu dapat ditarik oleh Allah jika Bani Israel tidak menyelenggarakan perintah-perintahNya dan berbuat kerusakan di muka bumi.
Konflik dan Damai
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan konflik atau meredakan ketegangan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Melainkan, ini adalah upaya untuk memahami bagaimana Al-Quran berbicara tentang kedua tanah dan bangsa ini. Sudah jelas bahwa Al-Quran mencatat adanya konflik dan perselisihan, tetapi juga menegaskan pentingnya damai, harmoni dan keadilan.
Al-Quran menekankan bahwa tanah tersebut, sejak zaman Ibrahim hingga zaman Nabi Muhammad SAW, adalah tanah yang diberkahi dan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat manusia. Dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Hai Bani Israel, ingatlah nikmat yang telah Aku anugerahkan kepada kamu dan bahwa Aku telah melebihimu atas bangsa-bangsa yang lain” (QS. Al-Baqarah: 47). Namun, hal ini sejalan dengan peringatan keras atas segala macam penyelewengan dan penyimpangan yang bisa merusak amanah tersebut.
Dalam sejarah, politik, dan konflik, baik bagi bangsa Israel maupun Palestina, penting untuk mengingat bahwa Al-Quran memiliki visi perdamaian dan keadilan. Jadi, di mana pun kita berada, kita harus bertujuan untuk kebaikan bersama, keadilan, dan perdamaian yang stabil dan berkelanjutan.