Paket

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Bahasa

25
×

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Bahasa

Sebarkan artikel ini
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Berasal Dari Bahasa

Semboyan identik dengan kalimat singkat yang sarat akan makna dan filosofi. Di Indonesia, salah satu semboyan yang sangat populer adalah “Bhinneka Tunggal Ika.” Semboyan ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat dan merupakan motto atau semboyan negara Indonesia. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa apa dan apa maknanya?

Asal Bahasa

‘Bhinneka Tunggal Ika’ merupakan semboyan yang berasal dari bahasa Jawa kuno atau bahasa Kawi. Semboyan ini diambil dari buku Sutasoma, sebuah karya sastra dari era Majapahit yang ditulis oleh Mpu Tantular.

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Kata ‘Bhinneka’ dalam bahasa Kawi berarti berbeda-beda atau beraneka ragam. ‘Tunggal’ berarti satu atau tunggal, dan ‘Ika’ berarti itu. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika dapat diartikan sebagai “Beraneka Satu Itu”. Dalam konteks lebih luas, semboyan ini berkisah tentang prinsip keberagaman dan persatuan.

Filosofi Bhinneka Tunggal Ika

Filosofi di balik Bhinneka Tunggal Ika adalah keberagaman yang ada di Indonesia. Dikenal sebagai salah satu negara dengan keberagaman suku, ras, agama, dan budaya yang tidak dapat ditemui di negara lain, Indonesia selalu menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan persatuan. Artinya, meski berbeda-beda, tetapi masih satu, yaitu bangsa Indonesia.

Semboyan ini menjadi dasar bagi negara Indonesia dalam menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan yang ada. Bhinneka Tunggal Ika mengusung pesan bahwa walaupun masyarakat Indonesia memiliki banyak perbedaan, tetapi mereka tetap satu dan seutuhnya merupakan bagian dari bangsa Indonesia.

Kesimpulan

‘Bhinneka Tunggal Ika’ adalah semboyan nasional Indonesia yang berasal dari bahasa Kawi. Semboyan ini memiliki makna tentang persatuan dan kebersamaan meskipun berada dalam berbagai macam perbedaan. Melalui penggunaan semboyan ini, Indonesia berusaha untuk terus memperkuat identitasnya sebagai bangsa yang memiliki keberagaman, tapi tetap menjaga esensi dari persatuan dan kesatuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *