Sekolah

Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan Bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politicon

32
×

Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan Bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politicon

Sebarkan artikel ini
Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan Bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politicon

Seorang filsuf terkemuka, Aristoteles, yang berasal dari Yunani pada masa Antik, memberikan pandangan unik dan mendalam tentang hakikat manusia. Ia menyatakan bahwa manusia itu merupakan zoon politicon. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani, zoon berarti makhluk, dan politicon berarti politik atau negara. Dengan demikian, istilah tersebut berarti “makhluk politik” atau dalam konteks yang lebih luas dapat diartikan sebagai “makhluk yang hidup di komunitas”.

Aristoteles dan Asal Mula Pandangan Zoon Politicon

Aristoteles, seorang filsuf yang hidup antara tahun 384 SM dan 322 SM, adalah salah seorang murid dari Plato. Karya-karyanya yang luas berpengaruh besar dalam berbagai bidang studi dari filsafat hingga ilmu alam. Salah satu kontribusinya yang paling signifikan adalah pandangan zoon politicon terhadap manusia.

Dalam hal ini, Aristoteles melihai bahwa manusia adalah makhluk sosial yang secara naluri hidup dalam komunitas. Menurutnya, manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar maupun yang lebih maju seperti pencarian pengetahuan dan pemahaman etika.

Implikasi Zoon Politicon dalam Masyarakat Modern

Pandangan Aristoteles tentang manusia sebagai zoon politicon mempengaruhi banyak area kehidupan modern, khususnya dalam bidang politik dan sosial. Ia membahas bagaimana komunitas, atau dalam konteks politik, negara, adalah suatu kebutuhan secara alami bagi manusia.

Konsepsi Aristoteles tentang komunitas sebagai lingkungan yang penting bagi manusia mencerminkan situasi di banyak masyarakat modern. Kita hidup dan bekerja dalam berbagai komunitas, mulai dari keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga tatanan yang lebih besar seperti negara. Bahkan dalam era digital ini, kita telah menciptakan komunitas virtual yang memungkinkan kita berinteraksi dan berbagi ide dengan orang-orang dari seluruh dunia.

Kesimpulan

Kesimpulan dari pernyataan Aristoteles bahwa manusia adalah zoon politicon adalah adanya pengakuan terhadap makna yang lebih mendalam dan luas dari interaksi manusia, baik pada tingkat mikro seperti pribadi dan keluarga, atau tingkat makro seperti komunitas atau negara.

Dengan paham bahwa manusia sebagai makhluk politik, kita dapat menghargai peran dan nilai dari struktur-struktur sosial dan politik dalam memenuhi kebutuhan dan menunjang pengembangan manusia. Semakin kita memahami dan menerima konsep ini, semakin baik juga kita dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial dan bekerja sama untuk mencapai tujuan umum.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa pandangan Aristoteles tentang manusia sebagai zoon politicon menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk yang secara alami hidup dalam komunitas dan negara, dan bahwa struktur ini penting untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Hal tersebut tidak hanya relevan dalam konteks historis, tetapi juga terus berlaku dan memiliki implikasi penting dalam dunia modern kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *