Sekolah

Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politikon: Jelaskan

32
×

Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politikon: Jelaskan

Sebarkan artikel ini
Seorang Filsuf Yunani, Aristoteles Menyatakan bahwa Manusia Itu Merupakan Zoon Politikon: Jelaskan

Aristoteles, seorang filsuf besar dari Yunani Kuno, memiliki pemahaman yang mendalam dan kompleks tentang esensi dan hakikat manusia. Dalam tulisannya, ia sering kali menyatakan bahwa mannusia adalah ‘Zoon Politikon’ yang dalam bahasa Yunani berarti “Makhluk Sosial-Politis”. Istilah ini memiliki makna dan relevansi yang sangat mendalam dalam konteks sosial, politik, dan filsafat.

Manusia Sebagai Zoon Politikon

Aristoteles berpendapat bahwa manusia secara alami ada sebagai bagian dari sebuah masyarakat dan bahwa setiap individu memainkan peran politis dalam masyarakat tersebut. Pemikiran ini berasal dari pemahaman Aristoteles bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian atau hanya untuk dirinya sendiri, tetapi bahwa mereka membutuhkan komunitas untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan untuk berkembang sepenuhnya sebagai manusia.

Ia berpendapat bahwa manusia secara alami adalah “makhluk sosial-politis”. Dalam hal ini, ‘politik’ tidak hanya merujuk dalam arti sempit sebagai kekuasaan atau pemerintahan, tetapi lebih dalam pada interaksi dan kerjasama antar individu dalam mencapai tujuan bersama.

Implikasi dari Pemikiran Aristoteles

Pemikiran Aristoteles tentang manusia sebagai zoon politikon memiliki implikasi yang luas dan beragam. Pertama, ini menekankan pentingnya masyarakat dalam pembentukan individu. Setiap manusia dipengaruhi dan dibentuk oleh komunitasnya, baik itu keluarga, lingkungan, atau masyarakat yang lebih besar. Kebutuhan dasar manusia tidak hanya terpenuhi, tetapi juga diperkaya oleh interaksi dengan orang lain.

Kedua, ini memberi kita pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana komunitas dan masyarakat bekerja. Memahami manusia sebagai zoon politikon memungkinkan kita untuk melihat bagaimana individu saling berinteraksi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Ini membantu kita memahami bagaimana konflik dapat muncul dan diatasi, dan bagaimana keputusan dapat dibuat pada tingkat masyarakat.

Jadi, jawabannya apa? Bahwa, menurut Aristoteles, manusia adalah bagian dari suatu masyarakat dan di dalam masyarakat tersebut, setiap individu memegang peran sebagai zoon politikon – makhluk sosial-politis. Hal ini berarti bahwa manusia membutuhkan interaksi dan kerjasama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan mencapai tujuan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *