Budaya

Sepotong Roti Jika Diuji Menggunakan Larutan Lugol Akan Menghasilkan Warna

55
×

Sepotong Roti Jika Diuji Menggunakan Larutan Lugol Akan Menghasilkan Warna

Sebarkan artikel ini
Sepotong Roti Jika Diuji Menggunakan Larutan Lugol Akan Menghasilkan Warna

Kita mungkin akan bertanya-tanya: bagaimana jika sepotong roti diuji dengan larutan Lugol? Apa yang akan terjadi? Jawabannya terkait dengan konsep dasar biologi dan kimia. Dalam artikel ini, kita akan memahami semua aspek tersebut serta hubungannya dengan hasil yang dihasilkan oleh uji Lugol pada sepotong roti.

Memahami Larutan Lugol

Sebelum melanjutkan, pengetahuan dasar tentang larutan Lugol sangat penting. Larutan Lugol adalah larutan iodin yang digunakan dalam laboratorium untuk menguji keberadaan amilum atau pati dalam suatu sampel. Nama ‘Lugol’ berasal dari nama ilmuwan Prancis, Jean Lugol, yang merupakan penemu larutan ini.

Cara kerja larutan Lugol cukup sederhana, jika warna pada sampel berubah menjadi biru hitam saat larutan Lugol ditambahkan, itu menandakan adanya amilum dalam sampel tersebut.

Uji Lugol pada Roti

Roti adalah salah satu makanan pokok yang mengandung amilum, dengan pati tersebut berasal dari biji-bijian yang digunakan dalam pembuatannya. Ketika sepotong roti diuji menggunakan larutan Lugol, reaksi kimia akan terjadi yang menghasilkan perubahan warna.

Ketika sepotong roti dicelupkan ke dalam larutan Lugol, roti akan menyerap larutan dan reaksi antara lugol dengan amilum dalam roti akan terjadi. Hasilnya, warna roti akan berubah menjadi biru gelap atau hitam, yang menunjukkan positifnya keberadaan amilum pada roti tersebut.

Kesimpulan

Jadi, jika sepotong roti diuji menggunakan larutan Lugol akan menghasilkan warna biru hitam. Ini adalah cara sederhana dan efektif untuk menunjukkan adanya amilum dalam makanan, dan juga merupakan praktik umum dalam laboratorium ilmu pengetahuan. Meski sederhana, uji ini memiliki dampak penting dalam penelitian dan pendidikan, menunjukkan bagaimana kimia dapat digunakan untuk mengungkapkan rahasia yang terkandung dalam makanan sehari-hari kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *