Setiap transaksi yang berlangsung dalam bisnis tentunya memiliki syarat dan kondisi tertentu yang melatarbelakangi proses tersebut, salah satunya adalah potongan atau discount yang bisa diperoleh oleh pembeli. Diskon ini biasanya diberikan dalam syarat pembayaran yang dituliskan pada faktur pembelian, dan menjadi sebuah tanda bahwa pembeli atau pelanggan memiliki kesempatan untuk membayar lebih rendah dari harga sebenarnya.
Konsep Potongan atau Diskon dalam Faktur Pembelian
Potongan atau diskon biasanya ditawarkan sebagai insentif untuk pembeli melakukan pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan atau sebelum jatuh tempo. Tentunya, ini merupakan hal yang menguntungkan bagi pembeli, karena bisa mendapatkan harga yang lebih rendah. Sementara itu, bagi penjual bisa membantu dalam menjaga cash flow atau aliran kas bisnisnya.
Praktek ini umumnya dilakukan dalam sistem penjualan secara kredit, di mana pembeli diharapkan membayar tagihan mereka dalam kurun waktu tertentu setelah menerima barang atau jasa. Potongan atau discount yang ditawarkan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dari total pembelian yang harus dilakukan.
Cara Kerja Potongan atau Diskon
Misalnya, pada faktur pembelian tertulis syarat pembayaran 2/10, net 30. Angka “2” mencerminkan persentase diskon yang diberikan, yaitu 2 persen. Kemudian, angka “10” mencerminkan periode waktu yang diberikan untuk mendapatkan diskon tersebut, yaitu dalam 10 hari setelah faktur diterbitkan. Sedangkan “net 30” berarti jumlah total dari faktur harus dibayar dalam 30 hari, meskipun tidak ada diskon yang berlaku.
Dengan kata lain, jika pembeli membayar dalam 10 hari pertama setelah faktur diterbitkan, mereka akan mendapatkan potongan harga sebesar 2 persen dari total faktur. Namun, jika mereka tidak membayar dalam jangka waktu tersebut, mereka harus membayar jumlah total faktur tanpa mendapatkan potongan harga.
Manfaat Potongan atau Diskon
Potongan atau diskon tentunya memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik pembeli maupun penjual. Bagi pembeli, mereka bisa mendapatkan barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah, sementara bagi penjual, hal ini membantu dalam menjaga kestabilan aliran kas mereka.
Selain itu, potongan atau diskon juga bisa menjadi alat strategis untuk membina hubungan baik dengan pembeli atau pelanggan dan mendorong pembayaran yang tepat waktu. Tentunya, ini akan berkontribusi pada keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis.
Sebagai pembeli atau pelanggan, penting untuk memahami bagaimana potongan atau diskon di dalam faktur pembelian bekerja agar bisa mengoptimalkan penggunaan keuangan dan mendapatkan manfaat penuh dari transaksi tersebut.
