Sukarno, seorang tokoh yang tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno adalah seorang pemimpin yang memiliki visi besar untuk negara Indonesia. Dia adalah orang yang pertama kali mengulas secara filosofis Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
Sukarno dan Pancasila: Intepretasi Filosofis
Pancasila, yang berarti lima prinsip, merupakan dasar filosofis negara Republik Indonesia. Pancasila diresmikan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan berisikan lima prinsip dasar, yakni: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sukarno adalah orang yang pertama kali mengartikulasikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dengan interpretasi yang filosofis. Bagi Sukarno, Pancasila bukan sekadar kumpulan prinsip-prinsip, melainkan platforms fundamental yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh rakyat dan pemerintah Indonesia.
Pancasila: Padanan Kata yang Sama Artinya dengan Ideologi
Meskipun terdapat beragam definisi tentang ideologi, secara umum, ideologi dapat diartikan sebagai suatu sistem pemikiran atau keyakinan yang biasanya menunjuk kepada visi dunia global dan norma-norma utama yang mendefinisikan tujuan sosial atau politik. Menggunakan pengertian ini, Sukarno menyebut bahwa Pancasila adalah Ideologi dari negara Indonesia.
Menurut Sukarno, Pancasila sebagai ideologi bukan hanya berarti sebagai pandangan hidup, tetapi juga sebagai ajaran dasar yang menjadi sumber segala sumber hukum di Indonesia. Pancasila, sebagai asas dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara, menjadi identitas yang membedakan Indonesia dari negara-negara lainnya.
Kesimpulan
Sebagai tokoh yang pertama kali mengulas secara filosofis Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Sukarno meletakkan dasar-dasar penting bagi bangsa Indonesia. Dia membawakan interpretasi filosofis dari Pancasila, menjelaskan dan menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini harus menjadi panduan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, Sukarno merumuskan Pancasila sebagai ideologi, sebuah sistem pemikiran yang mencakup visi dan norma yang menjadi pedoman Indonesia dalam menentukan jalannya ke depan.