Sosial

Sultan dari Kesultanan Ternate yang Menolak Kerjasama dengan Portugis Adalah

62
×

Sultan dari Kesultanan Ternate yang Menolak Kerjasama dengan Portugis Adalah

Sebarkan artikel ini
Sultan dari Kesultanan Ternate yang Menolak Kerjasama dengan Portugis Adalah

Kesultanan Ternate merupakan salah satu kerajaan Islam di Indonesia yang memiliki peran penting dalam catatan sejarah. Terletak di Maluku Utara, Kesultanan Ternate memiliki posisi strategis yang menjadi magnet bagi kekuatan asing seperti Portugis. Namun, tahukah Anda siapakah sultan dari Kesultanan Ternate yang menolak kerjasama dengan Portugis? Jawabannya adalah Sultan Baabullah.

Sultan Baabullah

Sultan Baabullah adalah penguasa Kesultanan Ternate pada periode 1570-1583. Ia terkenal sebagai penguasa yang gigih dan berani. Sebagai seorang sultan, ia melihat Portugis sebagai ancaman bagi kedaulatan dan agamanya. Hal ini membuatnya memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan mereka dan bahkan memimpin perlawanan terhadap Portugis.

Perlawanan Sultan Baabullah

Sultan Baabullah merupakan sosok yang dibesarkan dalam suasana perlawanan. Ia mengambil alih tampuk kekuasaan dari ayahnya, Sultan Khairun, yang dibunuh oleh kapten Portugis pada tahun 1570. Sejak itu, Sultan Baabullah bersumpah untuk membalas dendam ayahnya dan mengusir Portugis dari Ternate.

Menyadari bahaya Portugis, Sultan Baabullah mulai mempersiapkan perang melawan mereka. Ia lalu menggalang dukungan dari raja-raja sekitarnya dan menciptakan aliansi kuat untuk melawan Portugis. Perlawanan ini berpuncak pada Pengepungan Benteng Kastela di Ternate yang berlangsung selama lima tahun (1575-1580).

Pengepungan Benteng Kastela

Pengepungan Benteng Kastela adalah titik puncak dari perlawanan Sultan Baabullah terhadap Portugis. Perjuangan ini berhasil memakan korban banyak pihak Portugis dan berakhir dengan pengusiran Portugis dari Ternate pada tahun 1583. Keberhasilan ini menjadikan Sultan Baabullah sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan dan pembela agama Islam di Maluku.

Kesimpulan

Melalui perjuangan dan keberaniannya, Sultan Baabullah menunjukkan bagaimana seorang pemimpin mampu bertindak tegas dalam mempertahankan kedaulatan dan kepercayaan agamanya. Kontaknya dengan Portugis bukan menghasilkan kolaborasi, melainkan konflik yang berujung pada kemenangan bagi Kesultanan Ternate.

Jadi, jawabannya apa? Sultan dari Kesultanan Ternate yang menolak kerjasama dengan Portugis adalah Sultan Baabullah. Kesultanan Ternate beruntung memiliki pemimpin sehebat Sultan Baabullah yang berjuang hingga titik darah penghabisan demi mempertahankan kedaulatan dan agamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *